Suara.com - Terdapat 12-21 juta ton serpihan plastik berukuran sangat kecil yang terhanyut di Samudra Atlantik, menurut temuan sejumlah ilmuwan.
Penelitian yang dipimpin oleh Pusat Oseanografi Nasional Inggris, meraup 200 meter dari lapisan teratas laut selama ekspedisi penelitian di tengah Samudera Atlantik.
Jumlah plastik sebanyak itu – 21 juta ton – cukup untuk memenuhi hampir 1.000 kapal kontainer.
Temuan ini dipublikasikan di jurnal Nature Communications.
Baca Juga: Astronom Temukan Samudera Tersembunyi di Planet Kerdil Ceres
- Palung Mariana: Menyelam hampir 11 kilometer di bawah laut, kantong plastik ditemukan
- Tumpukan sampah mikroplastik dasar laut terbesar di dunia ditemukan
- Sampah plastik dalam jumlah 'mengerikan' akan mencemari lingkungan pada 2040
- Partikel plastik dalam air kemasan, publik belum banyak tahu
Dr. Katsia Pabortsava, dari Pusat Oseanografi Nasional Inggris, yang memimpin penelitian, mengatakan dengan mengukur massa partikel plastik yang sangat kecil pada 5% lapisan teratas lautan, ia dan rekannya dapat memperkirakan "muatan plastik di seluruh Atlantik" yang "jauh lebih besar" dari angka sebelumnya.
"Sebelumnya, kami belum bisa menyeimbangkan jumlah plastik yang kami temukan di lautan dengan jumlah yang kami pikir telah kami kumpulkan," ujarnya.
"Itu karena kami tidak mengukur partikel terkecil."
Dalam ekspedisi mereka - dari Inggris ke Kepulauan Falklands - Dr. Pabortsava dan rekan mendeteksi hingga 7.000 partikel per meter kubik air laut.
Mereka menganalisis sampel untuk tiga polimer yang paling umum digunakan, dan paling sering dibuang – polietilen, polipropilen, dan polistiren – semuanya sering digunakan dalam kemasan.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Spesies Aneh Baru di Jurang Samudera Pasifik
Tim peneliti berharap temuan ini akan membantu upaya mengukur kerusakan ekologi dan lingkungan yang mungkin disebabkan oleh pecahan plastik ini di masa depan, dengan memberikan "pengukuran yang lebih kuat" akan akumulasinya di bagian-bagian laut yang terpencil.