Gempa kembar yang berulang
Meski demikian guncangan kuat dari gempa tersebut berada dalam skala intensitas IV MMI di Kota Bengkulu, Bengkulu Utara, Mukomuko, Seluma, dan Kepahiang, sehingga membuat panik warga di wilayah tersebut. Mereka sempat lari berhamburan keluar rumah.
Guncangan lemah juga dapat dirasakan mereka yang tinggal di apartemen di Serpong, Tangerang Selatan, dan Singgapura. Hal tersebut, menurut Daryono, sangat mungkin terjadi karena adanya virbrasi periode panjang (Long period vibration) dari gelombang gempa.
Dari catatan BMKG, gempa kembar terdekat pernah terjadi pada 12 dan 13 September 2007 di Bengkulu dan Mentawai dengan magnitudo 8,4 dan 7,8. Kejadian alam itu karena pecahnya segmen Enggano yang menjalar dari utara Enggano sampai ujung Siberut.
Baca Juga: Jika Tidak Kembar, Gempa Bengkulu Bisa Picu Kerusakan Dasyat
Tercatat 25 orang meninggal dan 92 lainnya mengalami luka-luka. Gempa kembar tersebut dapat dirasakan di Singapura, Malaysia, bahkan Thailand.
Gempa kembar tercatat juga pernah terjadi di pesisir barat Sumatera pada 12 April 2012 dengan magnitudo 8,5 dan 8,1 pada posisi yang berdekatan. Saat itu, tercatat tsunami setinggi 30 cm terjadi di Sabang, Aceh.
Widjo menjelaskan lindu di Bengkulu tersebut adalah gempa kembar yang jarang terjadi, dengan mekanisme proses doublet yang masih belum banyak diketahui. Itu menunjukkan zona tersebut aktif atau sangat aktif.
Gempa kembar tersebut, menurut dia, sangat mungkin sekali memengaruhi kesetimbangan energi budget potensi gempa di daerah itu yang ke depannya perlu diwaspadai.
Potensi tsunami megathrust di sana mencapai di atas 10 meter. Karenanya, diingatkan tentang pentingnya mitigasi gempa dan tsunami disiapkan secara baik. [Antara]
Baca Juga: Gempa Bengkulu Berpusat di Segmen Megathrust Mentawai-Pagai