Suara.com - Kepala Stasiun Geofisika Kelas III BMKG Kepahiang Litman mengatakan jika tidak terjadi dua kali gempa atau dobel, maka kekuatan gempa Bengkulu pada Rabu pagi (19/8/2020) bisa lebih dahsyat.
Terlebih, kata dia, gempa tersebut terjadi di sumber yang sama yaitu akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
"Kita patut bersyukur posisi gempanya dobel dengan kekuatan yang hampir sama di waktu yang berdekatan, kita dapat bayangkan kalau hanya satu gempa tadi itu kekuatannya bisa di atas magnitudo 7 dan itu bahaya," kata Litman di Bengkulu, Rabu.
Menurut dia, dengan terbagi dua maka kekuatan gempa menjadi berkurang sehingga dampak yang kerusakan yang ditimbulkan tidak terlalu parah ketimbang jika gempa tersebut hanya terjadi satu kali.
Baca Juga: Gempa Bengkulu Berpusat di Segmen Megathrust Mentawai-Pagai
Ia menambahkan pascagempa dobel bermagnitudo 6,9 dan 6,8 yang mengguncang Provinsi Bengkulu pada Rabu pukul 05.23 WIB, BMKG mencatat telah terjadi sebanyak 10 kali gempa susulan dengan magnitudo yang lebih kecil.
Gempa susulan pertama terjadi sekitar pukul 05. 39 WIB dengan magnitudo 4,9, gempa susulan kedua pukul 05.57 WIB dengan magnitudo 4,7 dan gempa susulan ketiga terjadi selang beberapa detik setelah gempa susulan kedua dengan magnitudo 3,9.
Kemudian, gempa susulan keempat terjadi pukul 06.10 WIB dengan magnitudo 3,8, gempa susulan kelima terjadi pukul 06.13 WIB dengan magnitudo 3,4, gempa susulan keenam terjadi pukul 06.15 WIB dengan magnitudo 4,0 dan gempa susulan ketujuh terjadi pada pukul 06. 17 WIB dengan magnitudo 4,2.
Selanjutnya, gempa susulan kedelapan terjadi pukul 06.19 WIB dengan magnitudo 4,0, gempa susulan kesembilan terjadi pukul 08.37 WIB dengan magnitudo 4,7 dan gempa susulan kesepuluh terjadi pukul 08.54 WIB dengan magnitudo 3,7.
"Jadi sudah 10 kali gempa susulan dengan magnitudo antara 3 dan 4, terakhir gempa susulan tercatat pada pukul 08.54 WIB tadi," ucapnya.
Baca Juga: Bengkulu Diguncang Gempa, Guncangannya Terasa hingga Pagaralam
Sebelumnya, guncangan gempa pertama bermagnitudo 6,9 berpusat pada 4.50 Lintang Selatan (LS) dan 100.91 Bujur Timur (BT) di Barat Daya Bengkulu dengan kedalaman 10 kilometer.