Tablet Kuno dengan Tanda Tangan Pertama Dijual, Harganya Bikin Melongo

Rabu, 19 Agustus 2020 | 12:30 WIB
Tablet Kuno dengan Tanda Tangan Pertama Dijual, Harganya Bikin Melongo
Tablet kuno yang dilelang. [Daily Mail]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tablet kuno ini terbuat dari tanah liat berusia 5.000 tahun, terdapat gambar bahan-bahan pembuatan bir dan memuat tanda tangan pertama di dunia, telah terjual dalam sebuah perlelangan.

Nilai yang ditawarkan pun bikin melongo, yakni seharga 175.000 poundsterling atau sekitar Rp 3,4 miliar.

Tablet kuno ini diklaim sebagai catatan pertama di dunia yang mencantumkan nama pribadi atau di masa kini disebut dengan tanda tangan.

Hal ini ditunjukkan dengan simbol yang diterjemahkan sebagai 'KU' dan 'SIM' di pojok kiri atas tablet.

Baca Juga: Anak-anak Mesir Kuno Sudah Mengenal Pekerjaan Rumah

Tablet kuno yang dilelang. [Daily Mail]
Tablet kuno yang dilelang. [Daily Mail]

Para ahli menafsirkan ini sebagai ejaan nama 'Kushim', sosok yang kemungkinan merupakan dari juru tulis pemerintah pada zamannya. Juru tulis ini meninggalkan tanda tangan sebagai bentuk legalitas tablet tersebut.

Para sejarawan menyebut, prasasti ini juga menunjukkan resep pembuatan bir di Kuil Inanna, Timur Tengah, pada 3.100 Sebelum Masehi.

Pasalnya, catatan pada tablet kuno tersebut mencantumkan proses mengubah jelai atau jagung menjadi bir, kemudian membawanya ke tempat pembuatan bir yang diilustrasikan dengan penggambaran biji-bijian dan botol primitif.

Tablet berukuran 3 x 3 inci persegi ini dijual oleh rumah lelang Bloomsbury yang berbasis di London.

Saat pelelangan, penyelenggara acara menyebut tablet berisi tanda tangan pertama di dunia ini ditemukan di kota kuno Uruk atau Irak bagian selatan saat ini.

Baca Juga: Sejarawan: Penangkal Hoaks Sudah Berkategori Pahlawan Masa Kini

Nilai transaksi pelelangan yang terjual di angka Rp 3,4 miliar, melebihi ekspektasi penyelenggara acara yang melakukan penawaran awal di angka 90 ribu poundsterling atau Rp 1,7 miliar.

Ilustrasi lelang [suara.com/Oke Atmaja]
Ilustrasi lelang [suara.com/Oke Atmaja]

Prasasti bersejarah itu berhasil dimiliki oleh seorang kolektor asal Amerika Serikat senilai 140 ribu poundsterling.

Namun dengan biaya administrasi lainnya, angka keseluruhan yang harus dibayar sang kolektor menjadi 175 ribu poundsterling.

"Seseorang hanya mendapat sedikit kesempatan untuk bekerja dengan item yang begitu penting, menandai tonggak sejarah dalam penemuan manusia yang mungkin paling penting, yaitu menulis," kata Timothy Bolton, seorang spesialis di Bloomsbury Auctions, seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (19/8/2020).

REKOMENDASI

TERKINI