Suara.com - Beijing pada akhir pekan kemarin memamerkan sistem senjata baru China yang dinamai Tianlei 500 atau Guntur Langit. Sistem persenjataan itu diperkenalkan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Taiwan dan Amerika Serikat.
Informasi soal senjata baru itu disiarkan oleh stasiun televisi pemerintah China. Sistem senjata Guntung Langit itu sendiri merupakan peluru kendali udara ke darat yang berbobot 500 kilogram, yang dibekali teknologi amunisi cerdas.
Tianlei bisa membawa enam tipe subamunisi dan menyasar target berbeda, demikian diklaim teknisi yang terlibat dalam pengembangan senjata itu.
Pengumuman itu disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan antara China dengan Taiwan dan Amerika Serikat terkait Hong Kong, isu kedaulatan di Laut China Selatan, serta wabah Covid-19.
Baca Juga: Patroli Terlama, Jet Tempur China Terbang 10 Jam di Atas Laut China Selatan
Pada Senin (17/8/2020) pemerintah Taiwan mengumumkan akan lebih giat memeriksa orang-orang yang datang dari Hong Kong, untuk mencegah masuknya mata-mata Beijing.
Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen berkali-kali menegaskan klaim kedaulatan Taiwan sejak ia terpilih dalam pemilihan umum tahun ini. Dalam sebuah pidato pekan lalu ia juga menyambut bantuan Amerika Serikat serta mengumumkan naiknya anggaran pertahanan.
Ketegangan kian tinggi setelah Menteri Kesehatan Alex Azar mendarat di Taiwan pada Senin (10/8/2020). Ini adalah lawatan oleh perwakilan tertinggi AS ke Taiwan dalam 40 tahun terakhir.
Beijing yang berang dengan langkah AS serta Taiwan itu memperingatkan bahwa dua musuhnya itu untuk tidak bermain-main dengan api. Media-media China juga melaporkan kekesalan pemerintah Partai Komunis terkait kontrak pembelian pesawat tempur Taiwan dengan produsen senjata AS, Lockheed Martin.
China sendiri berkali-kali menegaskan bahwa Taiwan adalah bagian dari wilayahnya yang membangkang dan berjanji untuk menggunakan segala cara, termasuk militer, untuk merebutnya kembali.
Baca Juga: Perkuat Angkatan Laut, China Diklaim akan Bangun Kapal Tempur Canggih
Sementara itu di Laut China Selatan, Angkatan Laut Amerika Serikat menggelar latihan tempur pada pekan lalu. Pada Minggu, giliran pasukan China yang berbasis di Hong Kong yang menggelar latihan tempur di dekat Selat Taiwan.