Dikutip dari IFLScience, penelitian terbaru yang dipimpin oleh Dr Adam Cossette dari Arkansas State University dan rekannya bernama Stephanie Drumheller-Horton seorang paleontolog di University of Tennessee, menguatkan mengenai hal tersebut.
Mereka menemukan bahwa Deinosuchus memang memiliki tengkorak tersebut, sebuah kemampuan untuk "menghancurkan" dinosaurus.
Bukti fosil mengungkapkan bekas gigitan Deinosuchus riograndensis pada segala hal mulai dari cangkang penyu hingga tulang dinosaurus.
"Deinosuchus adalah seekor raksasa yang pasti telah meneror dinosaurus ketika mereka datang ke tepi air untuk minum. Sampai saat ini, deskripsi lengkapnya tidak diketahui. Spesimen baru yang telah kami periksa mengungkapkan predator yang ganjil dan mengerikan, dengan gigi seukuran pisang," kata Dr Cossette pada rilis resminya.
Baca Juga: Awalnya Dikira Dinosaurus Terkecil, Ternyata Fosil Spesies Ini
Berdasarkan tengkoraknya yang sangat besar, ia tidak terlihat seperti buaya atau aligator modern. Moncongnya panjang dan lebar, tetapi menggembung di bagian depan sekitar hidung dengan cara yang tidak sama seperti ordo Crocodilia lainnya.
"Itu adalah hewan yang aneh. Ini menunjukkan bahwa buaya bukanlah 'fosil hidup' yang tidak berubah sejak zaman dinosaurus. Mereka telah berevolusi sama dinamisnya dengan kelompok lainnya," kata peneliti lain bernama Profesor Christopher Brochu, seorang palaentolog dari University of Iowa.
Deinosuchus menghilang sebelum kepunahan massal utama pada akhir zaman dinosaurus (Meozoikum). Alasan kepunahannya masih belum diketahui oleh ilmuwan.
Terlepas masih belum diketahui penyebab punahnya makhluk di atas, namun keberadaan buaya kuno dengan ukuran 10 meter ini tentunya membuat kita tahu bahwa ternyata dinosaurus masih memiliki predator lain yang lebih menyeramkan dari mereka.
Baca Juga: Diangkut Alat Berat, Bangkai Buaya Raksasa Ini Dikubur Dengan Ritual Khusus