"Desalinasi telah digunakan untuk mengatasi meningkatnya kekurangan air secara global. Karena ketersediaan air payau dan air laut yang melimpah dan karena proses desalinasi dapat diandalkan, air yang diolah dapat diintegrasikan dalam sistem akuatik yang ada dengan risiko kesehatan minimal," tambah Wang.
Menurut data WHO, secara global sekitar 785 juta orang kekurangan sumber air minum bersih dalam waktu setengah jam berjalan kaki dari tempat mereka tinggal. Ketika krisis iklim mulai terjadi, masalah itu semakin parah.
Mengingat 97 persen air di Bumi merupakan air garam, itu adalah sumber daya yang sangat besar yang belum dimanfaatkan untuk air minum yang bermanfaat bagi kehidupan, jika solusi seperti PSP-MIL-53 dapat ditemukan untuk membuatnya sesuai dan aman dikonsumsi manusia.
Meskipun masih tidak ada kejelasan mengenai seberapa efektif sistem itu bekerja, tetapi ini merupakan hal baik. Bersamaan dengan pendekatan lain yang sedang diuji, seperti penggunaan sinar ultraviolet, filter graphene, dan sinar Matahari dan hidrogel.
Baca Juga: Ternyata... Transgender Ada Sejak Ribuan Tahun Lalu
Para ilmuwan sedang mencari metode untuk mengeluarkan air dari udara tipis. Penelitian ini sendiri telah dipublikasikan di Nature Sustainability.