Suara.com - NASA merayakan hari ulang tahun Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) yang ke-15, pengorbit Mars yang diluncurkan pada 12 Agustus 2005. Untuk merayakannya, NASA membagikan beberapa gambar cantik dan penting secara ilmiah yang dibidik MRO.
Gambar-gambar itu diambil oleh tiga kamera pengorbit MRO. Pertama, MARCI (Mars Color Imager) memiliki lensa mata ikan dan memberikan tampilan global harian Planet Merah. Ini sangat berguna dalam mempelajari bagaimana badai debu global berevolusi.
Kamera kedua adalah CTX atau Context Camera, menyediakan gambar medan hitam-putih selebar 30 kilometer yang digunakan sebagai konteks untuk HiRISE (High-Resolution Imaging Science Experiment), kamera mampu memperbesar permukaan.
Di antara potret Mars, ada banyak fenomena sementara ditangkap MRO, seperti tanah longsor. Gambar luar biasa lainnya adalah "setan debu" yang sangat tinggi dan membentang sekitar 800 meter.
Baca Juga: NASA Perpanjang Misi Teleskop Pemburu Planet
Di antara peristiwa sementara paling banyak didiskusikan dan diperdebatkan oleh para ilmuwan adalah garis lereng yang terkenal. Peristiwa ini ditemukan Lujendra Ojha, yang saat itu masih seorang sarjana di Universitas Arizona dan sedang mengoperasikan kamera HiRISE.
"Kadang-kadang Anda hanya melihat tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Saya benar-benar bingung ketika pertama kali melihat ini karena saya hanya seorang pelajar pada saat itu," kata Ojha yang kini telah menjadi profesor di Universitas Rutgers, seperti dikutip dari IFL Science, Selasa (18/8/2020).
Garis lereng pertama kali diyakini sebagai air asin yang mengalir di Mars, tetapi setelah pengamatan lanjutan dilakukan, sekarang dianggap terbentuk oleh aliran pasir yang lebih gelap di permukaan tanah yang terang.
HiRISE memiliki resolusi yang tinggi bahkan mampu melihat penjelajah Curiosity seukuran kereta golf dari orbit, menangkap jejak yang ditinggalkan penjelah dalam perjalanannya di Gurung Sharp, Mars. CTX juga telah mendeteksi lebih dari 800 kawah tubrukan baru.
Namun, kamera MRO tidak hanya menangkap pemandangan Mars, tetapi juga membidik Phobos, bulan utama Planet Merah. Pengorbit itu pun sempat menghadap ke arah Bumi dan mengirimkan potret Bumi dan Bulan yang indah.
Baca Juga: Pernah Kirim Sinyal ke Pengorbit Bulan, Ilmuwan Akhirnya Mendapat Balasan