Setelah Rusia, China Berikan Paten Vaksin CanSino Masuki Uji Fase III

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 18 Agustus 2020 | 06:00 WIB
Setelah Rusia, China Berikan Paten Vaksin CanSino Masuki Uji Fase III
Peneliti berupaya menciptakan vaksin virus corona. (ANTARA/Shutterstock/am.)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan bekerja sepanjang waktu untuk mengembangkan vaksin Covid-19 yang layak untuk masyarakat. Meski Rusia menjadi negara pertama di dunia yang mendaftarkan vaksin baru mereka, China kini mempercepat pengerjaan vaksin virus corona yang diproduksi oleh salah satu perusahaan lokalnya, perusahaan biofarmasi CanSino Biologics baru-baru ini.

Menurut laporan terbaru, otoritas China memberikan paten setelah penelitian membuktikan bahwa prototipe vaksin tersebut sesuai dengan basis kekayaan intelektual dan kreatif yang ditetapkan oleh pejabat Beijing.

Adanya paten tersebut menjadikan vaksin CanSino, yang pertama disetujui China.

Sebuah pernyataan yang diterbitkan di People's Daily, paten diberikan pada 11 Agustus lalu, sekitar tanggal yang sama Rusia mendaftarkan vaksin virus korona, Sputnik V.

Baca Juga: Amerika Kembangkan Virus Corona Khusus untuk Menginfeksi Manusia

Vaksin China berjudul, Ad5-nCOV, yang pertama kali diajukan untuk persetujuan pada Maret lalu menggunakan versi strain virus flu biasa, untuk mengangkut materi genetik ke dalam tubuh manusia dan melatihnya untuk mencegah infeksi lebih lanjut dan meningkatkan antibodi di tubuh inang.

Studi awal menunjukkan bahwa vaksin eksperimental, yang merupakan salah satu dari 5 vaksin yang dibuat dan dikembangkan secara lokal di China adalah salah satu vaksin teraman saat ini.

Para pekerja medis dengan mengenakan pakaian pelindung memeriksa seorang pasien di dalam bangsal terisolasi Rumah Sakit Palang Merah Wuhan di Wuhan, pusat penyebaran wabah virus corona baru, di Provinsi Hubei, China, 16/2/2020. (ANTARA/China Daily/ via REUTERS/tm)
Para pekerja medis dengan mengenakan pakaian pelindung memeriksa seorang pasien di dalam bangsal terisolasi Rumah Sakit Palang Merah Wuhan di Wuhan, pusat penyebaran wabah virus corona baru, di Provinsi Hubei, China. (ANTARA/China Daily/ via REUTERS/tm)

Para ilmuwan mampu mengamati kekebalan positif dan peningkatan tingkat produksi sel T dalam uji coba tubuh pasca-fase I dan II.

Sementara para pejabat mencatat bahwa vaksin yang telah menyelesaikan dua fase pengujian telah memenuhi respons keamanan dan kemanjuran secara menyeluruh. Maka, pengembang siap untuk meningkatkan fasilitas guna meningkatkan skala produksi dan memiliki dosis yang tersedia untuk massa dalam rentang waktu yang cepat.

Ada 3 kandidat lainnya, secara global, yang telah mencapai pengujian fase III, di antaranya Oxford University-AstraZeneca, Pfizer-BionTech dan Moderna Therapeutics Inc.

Baca Juga: Di Inggris, Ras Asia dan Kulit Hitam Diminta Jadi Relawan Vaksin Covid-19

Finalisasi dan penyelesaian uji coba fase III sangat penting sebelum vaksin disetujui untuk penggunaan publik. Kurangnya pengujian yang diperlukan dengan vaksin Rusia, telah menyelimuti vaksin eksperimental tersebut dalam kumpulan kontroversi.

Menariknya, vaksin baru Cansino Biologics juga diberikan izin darurat untuk digunakan oleh pejabat militer China pada akhir Juni lalu. Pengerjaan vaksin juga telah dilakukan dengan cepat, dengan para ahli sekarang berharap dapat melakukan fase III dengan cara yang jauh lebih luas.

Sebagaimana melansir Times of India, Selasa (19/8/2020), uji coba tahap akhir sedang berlangsung di Rusia setelah otoritas China mengajukan permohonan pendaftaran dan persetujuan peraturan di negara tersebut.

Pejalan kaki melintas di trotoar Kota Wuhan selama masa lockdown karena virus corona. (Foto: AFP)
Pejalan kaki melintas di trotoar Kota Wuhan selama masa lockdown karena virus corona. (Foto: AFP)

Uji klinis serupa juga telah disiapkan untuk dilakukan di Meksiko, Arab Saudi, Brasil, dan Chili.

CanSino dan pembuat vaksin China lainnya, dalam perlombaan sangat berharap untuk melakukan uji coba Fase III di luar negeri.

Para ilmuwan ragu-ragu mengadakan uji coba fase III di negara tersebut karena jumlah kasus Covid-19 yang rendah, di negara tersebut akhir-akhir ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI