Suara.com - Pada 1985 lalu, salah satu maskapai penerbangan terbaik di Jepang, Japan Airlines, mengalami sebuah tragedi memilukan setelah salah satu pesawat mereka dengan nomor penerbangan JL123, mengalami kecelakaan.
Japan Airlines 123 (JL123) bertabrakan di pegunungan Prefektur Gunma pada 1985, setelah lepas landas dari Bandara Haneda di Tokyo dalam penerbangan menuju Osaka. Dalam kecelakaan tersebut 520 orang, termasuk penumpang dan pilot, dinyatakan meninggal dunia.
Setelah 35 tahun berselang, warganet dikejutkan dengan adanya temuan memperlihatkan JL123 kembali mengudara, mendekati bandara Tokyo, hanya beberapa hari sebelum peringatan insiden mematikan tersebut.
Padahal setelah kecelakaan itu terjadi, Japan Airlines menghentikan nomor penerbangan 123. Meski demikian, penerbangan dengan nomor tersebur muncul di situs web pelacakan Flight Radar 24 pada 5 Agustus lalu.
Baca Juga: Viral Video Pernikahan Drive Thru, Banjir Komentar Kocak Warganet
Kontan, warganet yang terkejut melihat kehadiran pesawat 'hantu' yang viral di Twitter melaporkan temuan tersebut ke pihak maskapai. Setelah adanya laporan, Japan Airlines mengatakan bahwa temuan itu merupakan kesalahan salah satu staf TI di perusahaan.
Dikutip dari The Sun, Senin (17/8/2020), pesawat yang dimaksud sebenarnya adalah penerbangan JL712 yang akan mengantarkan penumpang dari Singapura menuju Narita, Jepang.
Juru bicara Japan Airlines menuturkan, ada staf TI maskapai yang secara sewenang-wenang mengganti nama penerbangan pesawat menjadi JL123 dalam rentang pukul 11:56 hingga 12:22 waktu setempat.
Atas kejadian ini, Japan Airlines meminta maaf dan berjanji akan membina staf TI mereka, agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.
Baca Juga: Dapat Nilai E, Kelakuan Mahasiswa ke Dosennya Ini Banjir Kecaman