Suara.com - Turki berhasil menyelesaikan pengujian drone tempur di Barat Laut. Menurut perusahaan pembuatnya, Baykar Makina, berbasis di Istambul, drone yang dijuluki Kendaraan Udara Tempur Tak Berawak (UCAV) Bayraktar Akinci itu melakukan penerbangan selama 62 menit.
"Drone kami berhasil menyelesaikan semua fase uji," kata Selcuk Bayraktar, kepala petugas teknologi di perusahaan itu dilansir laman Anadolu, Minggu (16/8/2020).
Desember lalu, drone itu telah menyelesaikan penerbangan uji pertamanya dan berada di udara selama 16 menit.
Pada Mei, drone mendarat di Komando Pangkalan Bandara Corlu di Provinsi Tekirdag untuk menjalani pengujian.
Baca Juga: Turki Kembali Buka Sekolah pada 21 September
Sementara itu, prototipe ketiga drone sedang diintegrasikan di pusat penelitian pabrikan dan pengiriman pertama direncanakan pada akhir tahun ini.
Prototipe pertama melakukan penerbangan kedua pada 10 Januari. Pesawat tak berawak ini dapat terbang selama 24 jam, memiliki lebar sayap 20 meter dan mampu membawa beban seberat 1.350 kilogram.
Drone itu akan menyediakan keamanan penerbangan yang tinggi dengan kontrol penerbangan otomatis penuh dan sistem "auto-pilot triple-redundant".
Pesawat itu dilengkapi dengan radar AESA (susuna yang dipindai secara elektronik aktif) buatan lokal dan rudal udara-ke-udara Gokdogan dan Bozdogan yang dapat meluncurkan beberapa amunisi buatan lokal, seperti rudal jelajah SOM.
Drone tersebut juga mampu mengumpulkan dan menyimpan data dari sensor dan kameranya berkat enam komputer kecerdasan buatan (AI).
Baca Juga: Wisata Kembali Dibuka, 40.000 Turis Rusia Kunjungi Turki
Pesawat tanpa awak itu akan mendeteksi target darat yang tidak terlihat oleh mata manusia dan terbang tanpa GPS dengan sistem AI-nya.