Suara.com - Epic Games melayangkan gugatan hukum terhadap Apple dan Google setelah dua perusahaan itu menghapus game populer Fortnite dari toko aplikasi masing-masing, App Store dan Google Play Store.
Apple dan Google disebut Epic Games sebagai raksasa yang berusaha memonopoli pasar, menghalangi persaingan, dan menghambat inovasi. Epic mengaku menggugat sebagi upaya mengakhii tindakan Apple dan Google yang tidak adil.
"Kasus ini adalah tentang melakukan hal yang benar di satu area penting, ekosistem seluler Android, di mana Google secara tidak sah mempertahankan monopoli di beberapa pasar terkait, menyangkal kebebasan konsumen untuk menikmati perangkat seluler mereka - kebebasan yang selalu dijanjikan Google kepada pengguna Android," tulis Epic.
Epic juga membuat video protes yang ditayangkan di YouTube dan di dalam game Fortnite. Dalam video protes itu, Epic mengejek iklan ikonik Apple dan mengajak penggemar menyuarakan #FreeFortnite sebagai dukungan melawan Apple.
Baca Juga: Fortnite Dihapus Google Play Store dan App Store Apple
Fortnite, yang diluncurkan pada 2017, adalah game. Namun pemain bisa membeli item atau fasilitas khusus di dalam game. Meskipun transaksi biasanya dalam jumlah kecil, tapi dengan 350 juta pengguna, belanja kecil bisa menghasilkan pendapatan besar.
Fortnite menghasilkan 1,8 miliar dolar AS pada 2019, menjadikannya game online dengan pendapatan terbesar di dunia.
Seperti yang diwartakan sebelumnya Apple dan Google menghapus Fortnite dari toko aplikasi mereka. Alasannya karena Epic Games memperkenalkan sistem pembayaran sendiri di dalam aplikasi, tanpa lewat perantara Google serta Apple.