Suara.com - Orang-orang di Jepang memiliki cara tersendiri untuk bisa liburan 'berkeliling dunia' di tengah pandemi Covid-19.
Pasalnya, perusahaan hiburan Tokyo First Airlines menawarkan layanan 'pesawat terbang' untuk berlibur secara virtual ke seluruh dunia melalui bantuan kacamata VR.
Meski merupakan realitas buatan, perusahaan tersebut menyediakan layanan layaknya sedang menaiki pesawat terbang sungguhan.
Ruangan yang dijadikan untuk plesir virtual didesain menyerupai pesawat terbang, mulai dari penggunaan kursi dan tata letak seperti pesawat terbang, hingga pramugari yang akan membantu pelanggan. Bahkan, pelanggan bisa melihat awan di luar jendela, yang ditampilkan dalam panel layar.
Baca Juga: Perang Dunia II: 75 Tahun Berlalu, 1 Juta Jenazah Orang Jepang Masih Hilang
Sebelum melakukan 'penerbangan", First Airlines juga memberikan demonstrasi keselamatan sebelum penerbangan dengan pelampung dan masker oksigen yang diperagakan oleh pramugari.
“Kami mendapatkan beberapa pelanggan yang biasanya melakukan perjalanan ke Hawaii setiap tahun dan mereka dapat mengalaminya di sini,” kata Presiden First Airlines, Hiroaki Abe, sebagaimana dikutip dari New York Post, Jumat (14/8/2020).
Sedangkan kacamata VR yang digunakan pelanggan, berisi banyak pilihan realitas virtual yang menyediakan tur ke Italia, Paris, New York, Roma, hingga Hawaii.
Katsuo Inoue, pengusaha Jepang yang menjajal wahana ini mengatakan bahwa ia seakan benar-benar berada di kota Florence dan Roma, Italia, meskipun fisiknya tidak pernah meninggalkan Tokyo.
“Saya sering pergi ke luar negeri untuk urusan bisnis, tetapi saya belum pernah ke Italia. Kesan saya cukup baik karena saya merasa benar-benar melihat sesuatu di sana," tutup Inoue.
Baca Juga: Mengapa Orang Jepang Panjang Umur? Ini 5 Rahasianya
Terlepas dari inovasi yang dilakukan First Airlinea, virus corona telah menghentikan sebagian besar perjalanan dari Jepang. Maskapai terbesar di Negeri Sakura, ANA Holdings, mengatakan bahwa jumlah penerbangan ke luar negeri pada Juni anjlok hingga 96 persen.
Sementara itu, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memperkirakan bahwa lalu lintas penerbangan internasional kemungkinan baru akan pulih sepenuhnya pada 2024 mendatang.