"Kami belum pada tahap di mana kami harus mulai memberikan vaksin setengah matang. Dan di sisi kemanjuran, Anda berada pada tahap di mana Anda mungkin memvaksinasi orang dengan sesuatu yang tidak jauh lebih baik daripada air," tambahnya dalam mengkritik vaksin tersebut.
Profesor Francois Balloux, ahli biologi di University College London, juga mengecam Putin karena tindakannya yang dianggap sembrono dan bodoh.
"Vaksinasi dengan vaksin yang diuji secara tidak tepat adalah tidak etis," kata Balloux kepada The Sun.
Profesor Keith Neal, ahli epidemiologi di University of Nottingham pun menyuarakan hal serupa.
Baca Juga: Terungkap, Ini Alasan Vaksin Covid-19 Rusia Diklaim Putin Sudah Disetujui
"Tidak mungkin untuk mengetahui apakah vaksin Rusia terbukti efektif tanpa menyerahkan makalah ilmiah untuk dianalisis dan kemudian mungkin ada masalah pada kualitas data," ucap Neal.
Rusia menolak kritikan tersebut dan menyebutnya sebagai "perang informasi". Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko mengatakan bahwa tuduhan mengenai vaksin itu tidak aman adalah sesuatu yang tidak mendasar dan dipicu oleh persaingan.
"Tampaknya kolega asing kami merasakan keunggulan kompetitif spesifik dari vaksin Rusia dan mencoba mengungkapkan pendapat yang menurut kami sama sekali tidak mendasar," kata Murashko.
Ia menambahkan bahwa vaksin yang dikembangkan oleh Gamaleya Institute itu akan diberikan secara sukarela.
"Paket pertama vaksin medis penangkal virus Corona akan diterima dalam dua pekan ke depan, utamanya untuk dokter," tambahnya.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Diyakini Tersedia pada September
Putin mengatakan, kementerian Kesehatan memberi lampu hijau untuk vaksin setelah menjalani tes yang diperlukan dan mengklaim salah satu anak perempuannya juga telah mendapatkannya.