Langka, NASA Temukan Sinar Ultraviolet di Langit Malam Planet Mars

Kamis, 13 Agustus 2020 | 08:15 WIB
Langka, NASA Temukan Sinar Ultraviolet di Langit Malam Planet Mars
Ilustrasi Planet Mars dan dua buah bulannya (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu pesawat luar angkasa milik NASA yang bertugas mengamati Planet Mars, MAVEN, berhasil menangkap fenomena langka yang terjadi di planet merah ini.

MAVEN menemukan sinar ultraviolet yang terlihat berkedip-kedip di langit malam Mars. Ini jelas momen yang langka, mengingat ultraviolet dihasilkan oleh Matahari, dan terjadi siang hari.

"Tim MAVEN terkejut menemukan atmosfer di Mars berdenyut tiga kali setiap malamnya, dan hanya selama musim semi dan musim gugur di planet itu," jelas Pusat Penerbangan Luar Angkasa NASA, sebagaimana dikutip dari New York Post, Kamis (13/8/2020).

Menurut NASA, sinar ultraviolet yang menghiasi Mars pada malam hari itu bukan berasal dari Matahari, melainkan karena adanya proses kimia.

Baca Juga: Ngeri... Bintik Matahari Seukuran Mars Mengarah ke Bumi, Ini Dampaknya

Ultraviolet "nightglow" di Planet Mars yang ditangkap pesawat luar Angkasa MAVEN milik NASA [NASA/MAVEN/Goddard Space Flight].
Ultraviolet "nightglow" di Planet Mars yang ditangkap pesawat luar Angkasa MAVEN milik NASA [NASA/MAVEN/Goddard Space Flight].

"Pencerahan warna langit terjadi saat angin vertikal membawa gas ke daerah dengan kepadatan lebih tinggi, mempercepat reaksi kimia untuk menciptakan oksida nitrat dan memancarkan ultraviolet," demikian disebutkan uraian ilmiahnya.

Sementara itu, Nick Schneider dari Laboratorium Fisika Atmosfer dan Antariksa Universitas Colorado mengatakan bahwa fenomena langka di Mars itu terjadi karena adanya pertemuan antara gas.

"Gambar yang ditangkap MAVEN menawarkan wawasan global pertama kami tentang gerakan atmosfer di atmosfer tengah Mars, wilayah kritis di mana arus udara membawa gas antara lapisan terendah dan tertinggi," pungkasnya.

Penemuan ini sendiri telah dipublikasikan dalam Journal of Geophysical Research, Space Physics.

Baca Juga: Astronot NASA - SpaceX: Kembali ke Bumi Serasa Dipukul Tongkat Bisbol

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI