Suara.com - Para arkeolog menemukan lebih dari 150 batu nisan Yahudi yang dicuri Nazi, untuk pembangunan jalan di alun-alun sebuah kota kecil di Polandia. Penemuan ini berawal ketika ada pekerjaan konstruksi di kota Leajsk. Para pekerja yang sedang mengangkat lapisan aspal, menemukan batu bertuliskan 'matzevot', yang dalam bahasa Ibrani berarti batu nisan.
Letaknya sendiri berada 20 cm di bawah permukaan aspal. Dikutip dari Daily Mail, Rabu (12/8/2020), arkeolog menggambarkan temuan ini sebagai penemuan 'matzevot' terbesar yang terjadi belakangan ini. Pasalnya, sekitar 100 batu nisan Yahudi masih lengkap.
Sementara 50 batu nisan lainnya ditemukan dalam kondisi sudah dipecah menjadi potongan-potongan kecil yang digunakan untuk mengisi dasar jalan.
"Kami berharap dapat menemukannya karena 19 tahun yang lalu matzevot juga ditemukan selama pembangunan bundaran di pusat Leajsk," terang Arkeolog Ewa Kdzierska, arkeolog yang mengawasi penelitian ini.
Baca Juga: Beri Hormat ala Nazi dan Hina Pria Kulit Hitam, Suami Istri Ditangkap
Meski begitu, ia menjelaskan bahwa dirinya tidak bisa menganalisis batu nisan milik siapa saja yang dijadikan sebagai bahan konstruksi jalan ini.
"Ada lebih dari 150 batu nisan yang sebagian masih dalam kondisi utuh. Kami tidak bisa membaca tahun kematian, karena semuanya dalam bahasa Yiddish. Beberapa matzevot terbuat dari batu pasir, yang lainnya dari beton," imbuhnya.
Setelah penemuan ini, Ewa menganjurkan agar museum mengawetkan batu nisan orang Yahudi itu agar tidak lapuk dimakan waktu.
"Ini lebih baik diawetkan, karena batu pasirnya akan retak jika terkena air. Mereka dalam kondisi berbeda, tapi mereka sangat cantik," tandasnya.
Berdasarkan catatan sejarah, pasukan Jerman dengan NAZI-nya menduduki kota itu, tak lama setelah pecahnya PD II pada September 1939 dan sebagian besar penduduk Yahudi di kota itu diusir ke zona pendudukan Soviet yang hanya berjarak 11 km.
Baca Juga: Dituding Bunuh 5.230 orang, Eks Anggota Nazi: Maaf atas Neraka Kegilaan Ini
Kejadian kelam pun terjadi ketika 350 orang Yahudi yang tersisa dikurung di Ghetto, kota yang didirikan pada 1941, sebelum akhirnya dibunuh secara massal dan dikuburkan dalam satu pemakaman yang sama.