Ada tiga kekhawatiran utama terkait dengan memberikan vaksin yang belum terbukti ke publik. Jika vaksin tersebut tidak aman atau memiliki efek samping yang parah, maka dapat membahayakan nyawa orang.
Jika vaksin tidak berhasil, orang-orang dapat leluasa bepergian ke seluruh dunia dengan perasaan aman atau terlindungi yang palsu dan hal itu berpotensi memperburuk penyebaran penyakit.
Kemudian, jika salah satu dari hal itu terjadi, ada risiko yang sangat serius di mana ketidakpercayaan orang-orang terhadap vaksin akan meningkat, mempersulit pejabat kesehatan masyarakat untuk menghentikan wabah penyakit di masa depan.
"Kepercayaan dalam proses pengembangan obat baru itu rapuh. Kita tidak bisa menempatkannya dalam risiko," kata Alex John London, direktur Center for Ethics and Policy di Carnegie Mellon University.
Baca Juga: WHO Pantau Vaksin Sputnik Buatan Rusia, Ampuh Cegah Covid-19?
Tampaknya, Rusia kurang peduli dengan kepercayaan dalam proses pengembangan obat baru dan lebih fokus menjadi yang pertama menyetujui vaksin untuk penggunaan publik.
Dalam gema Perang Dingin, vaksin itu dijuluki "Sputnik V", diambil dari nama satelit pertama. Beberapa ahli khawatir langkah tersebut akan menciptakan tekanan bagi negara lain untuk mengambil jalan pintas dengan cara yang sama.
Putin mengklaim bahwa vaksin itu bekerja "cukup efektif". Tetapi masih hampir tidak ada data untuk mendukung klaim tersebut, yang tidak cukup baik bagi banyak pakar.
"Sains membutuhkan waktu yang cukup lama," komentar Karen Maschke, editor jurnal Ethics & Human Research. Maschke khawatir bahwa rencana Rusia untuk bergerak maju dengan persetujuan vaksin sebelum menyelesaikan uji coba fase III mungkin menekan negara lain, termasuk Amerika Serikat, untuk melakukan hal yang sama.
Penggunaan vaksin yang belum terbukti akan berhasil ini menempatkan Rusia dalam pertaruhan. Mempertaruhkan nyawa dan kesejahteraan putri predisennya, segelintir tentara, dan menyusul beberapa guru serta pekerja medis dalam prosesnya.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Rusia Akan Lakukan Vaksinasi Massal Oktober 2020