"Kami, para penulis, mencabut artikel ini untuk mencegah informasi yang tidak akurat tetap ada dalam literatur. Meskipun deskripsi Oculudentavis khaungraae tetap akurat, spesimen baru yang belum diterbitkan meragukan hipotesis kami mengenai posisi filogenetik [dalam pohon evolusi] HPG-15-3. Kami salah, dan Oculudentavis bukanlah burung, melainkan kadal, yang akan ditunjukkan oleh waktu dan data baru," kata O'Connor dalam penjelasan tambahan.
Dikutip dari Gizmodo, ahli palaentologi lain bernama Andrea Cau dari Parma, Italia, juga meragukan klasifikasi aslinya.
"Karena begitu banyak fitur spesimen yang mirip kadal (sekitar sepuluh, menurut perkiraannya). Gagasan bahwa itu adalah kadal tidak dapat dikesampingkan," kata Cau.
Ia mengaku tak terkejut dengan penarikan penelitian sebelumnya dan mencatat bahwa klasifikasi ulang sangat penting untuk dilakukan.
Baca Juga: Pertama Kali, Ditemukan Kanker Ganas pada Fosil Dinosaurus
Meski begitu, sangat tidak biasa bagi ahli paleontologi untuk salah mengidentifikasi spesimen dan data baru serta memperbaiki hipotesis sebelumnya.
Berdasarkan penelitian anyar, beberapa ilmuwan sepakat bahwa itu bukanlah spesies dinosaurus burung kecil, melainkan lebih mirip seperti kadal.