Suara.com - Ada banyak hal yang bisa dibuat DIY atau Do It Yourself, seperti rak atau barang lainnya. Namun, sekelompok ilmuwan imunologi dari Harvard, merakit vaksin virus Corona (Covid-19) sendiri.
Tim ilmuwan itu menamakan diri mereka sebagai Rapid Deployment Vaccine Collaborative atau Radvac, mencoba untuk membuat vaksin sederhana dan tersedia untuk semua orang yang dikirim melalui pos, di mana vaksin tersebut dapat dicampur di rumah sebelum disemprotkan ke hidung.
Tanpa persetujuan apapun dari Food and Drug Administration (FDA), perancang vaksin Preston Estep dan beberapa rekannya telah menggunakan vaksin percobaan itu ke diri mereka sendiri. Para ilmuwan percaya bahwa vaksin itu aman dan kemungkinan mendapatkan kekebalan Covid-19 jauh lebih besar daripada risikonya.
"Saya pikir kita berada pada risiko yang jauh lebih besar dari Covid-19 mengingat berapa banyak cara kita bisa terinfeksi karenanya, dan seberapa bervariasi konsekuensinya," kata George Church, ahli genetika dari Wyss Institute, seperti dikutip IFL Science, Selasa (11/8/2020).
Baca Juga: 1 Orang Gagal Ikuti Uji Klinis Vaksin Corona Perdana di UNPAD
Vaksin-vaksin yang berusaha memerangi pandemi menghasilkan beberapa hasil yang cukup menjanjikan dalam waktu singkat. Tapi Radvac yakin vaksin itu belum datang cukup cepat, terutama dengan kasus harian yang meningkat pesat selama sebulan terakhir di Amerika Serikat.
Namun, meskipun para ahli ini melompat untuk mencapai tujuan akhir lebih cepat, itu membutuhkan beberapa biaya. Tim ilmuwan tersebut belum melakukan studi ilmiah resmi. Mereka saat ini menggunakan vaksin serupa lainnya untuk mendukung klaim dan sedang dalam proses penyaringan keamanan.
Tim ilmuwan tersebut juga akan kesulitan menyimpulkan keefektifan vaksin karena terus melakukan semua tindakan pencegahan keamanan yang direkomendasikan.
Akibatnya, sulit untuk memisahkan kekebalan yang diperoleh dari vaksin melalui perlindungan penggunaan masker dan jarak sosial. Pasalnya, vaksin disemprotkan melalui hidung dan tidak ke dalam darah seperti suntikan, tes yang digunakan untuk mencari antibodi Covid-19 tidak akan dapat mengukur kekebalan mukosa.
Estep menggunakan bahan murah dan data virus Corona yang tersedia secara gratis untuk merancang kit vaksin DIY. Tim tersebut terinspirasi oleh studi vaksin pada MERS dan SARS untuk mengembangkan vaksin Covid-19 saat ini.
Baca Juga: Erdogan Sebut Turki Jadi Negara Ketiga Penghasil Vaksin Covid-19
Disebut vaksin "subunit", para ahli menggunakan fragmen protein dari virus untuk memberi sinyal pada sistem kekebalan. Tim ini telah merilis laporan yang tersedia secara gratis mengenai pekerjaan mereka secara online.