Suara.com - Nilai yang tidak sesuai standar mengharuskan seorang mahasiswa mengulang kembali. Sayang, tidak semua mahasiswa dapat menerimanya dan memilih jalan lain, salah satunya dengan memberi uang suap kepada dosen seperti yang dilakukan oleh mahasiswa ini.
Seorang dosen membagikan kisah yang dialaminya melalui akun Twitter @bu_karlin pada 10 Agustus. Pemilik akun mengunggah beberapa gambar tangkapan layar isi pesan WhatsApp, yang memperlihatkan salah satu mahasiswanya secara terang-terangan ingin memberikan bayaran karena tidak lulus di mata kuliah yang diajarnya.
Mulanya, mahasiswa yang tak diketahui identitasnya ini bertanya apakah sang dosen dapat membantunya untuk memperbaiki nilai E yang didapatnya.
Tak berpikir negatif, dosen tersebut menyarankan kepada mahasiswanya untuk mengulang kembali mata kuliahnya pada tahun depan dan mempertahankan absensi serta mengerjakan tugas.
Baca Juga: Gemas! Rusak Tugas Sekolah Pemiliknya, Ekspresi Kucing Ini Jadi Sorotan
Mahasiswa tersebut tampaknya enggan untuk mengulang mata kuliah yang sama pada tahun depan dan menanyakan cara lain dengan "membayar" kepada dosen. Tetapi, dosen tersebut merasa bingung dan bertanya apa hal yang dimaksud oleh mahasiswanya.
"Silakan ambil lagi mata kuliahnya tahun depan. Rajin masuk dan memenuhi tugas dan ujian. Kalau tahun depan masih kosong lagi ya tetap saja," tulis dosen tersebut.
"Iya bu, memang saya yang salah tapi bu, bisa mengerti saya kah? Kalau bayar gimana bu, saya minta dengan hormat bu," balas mahasiswa itu.
"Maksudnya gimana," tanya dosen tersebut karena tak mengerti apa yang dimaksud "bayar" oleh mahasiswanya. Dosen itu bahkan berpikir yang dimaksud dengan "bayar" oleh mahasiswa adalah membayar uang kuliah jika mengambil kembali mata kuliah yang sama pada tahun berikutnya.
"Bu ini terakhir dan saya tidak mau mengulang bu tolong bantu saya. Maksud saya bayar bagaimana bu?" tulis mahasiswa.
Baca Juga: Soo Drama... Komplain Pembeli karena Kesalahan Sendiri Ini Bikin Ngakak
"Iya, kalau ngulang tahun depan memang bayar lagi," balas sang dosen.
Hingga akhirnya, mahasiswa tersebut mengutarakan maksudnya secara jelas bahwa ia ingin memberikan uang kepada dosennya agar mendapatkan nilai yang lebih baik.
"Maksud saya nilai E itu bu, bisa bantu saya kah. Saya bayar sekarang bu. Saya tidak mau mengulang tahun depan bu, bantu saya kah? Saya mohon sama ibu, tolong bantu saya ya bu. Harga berapa saya siap bayar kok bu," tulis mahasiswa tersebut.
"Iya mungkin karena Anda kaya jadi merasa apapun bisa dibeli dengan uang... termasuk nilai. Tidak semua bisa dibeli dengan uang. Ingat kata-kata saya ini sampai kapapun," balas sang dosen.
Mendapatkan pesan seperti itu, dosen itu mengaku merasa marah. Namun, ia mencoba menahannya dan enggan memarahi anak didiknya.
"Ingin saya telpon, sangat ingin saya marahi tapi tidak saya lakukan karena tugas saya mendidik, bukan memarahi..." tulis pemilik akun @bu_karlin dalam kolom keterangan.
Unggahan yang telah dibagikan sebanyak lebih dari 10.800 kali ke sesama pengguna Twitter itu pun menuai beragam komentar dari warganet. Tak sedikit pengguna lain yang merasa geram dengan kelakuan mahasiswa tersebut. Namun beberapa juga mencuitkan hal serupa juga terjadi di lingkungan perguruan tinggi.
"Kenapa mereka yang hidup berkemampuan terlihat gampang sekali menggunakan uang, tidak semuanya bisa dibeli dengan uang. Aku yang bahkan ingin sekali kuliah belum bisa karena masalah ekonomi, tapi mereka melihat semuanya akan terlihat gampang dengan uang," tulis akun @cipa_sw.
"Di kampus saya sering begini nih. Kalau ke dosennya biasanya ngasih kue atau barang gitu, tapi kalau mau kasih uang aja langsung ke bagian penginputan nilai. Nilai E bisa langsung berubah jadi A/B," ungkap @ludowidadya19.
"Paling gedeg sama mahasiswa yang modelan gini. Udah kebiasaan kali ya nyogok-nyogok gitu," komentar @doyanngepet.
"Keren banget bu. Semoga sehat selalu," cuit @wowitsnothing.
"Tiap mau chat dosen aja dipikir berkali-kali. Udah sopan atau belum. Pantas atau enggak ya tulisannya dikirim ke beliau. Eh yang ini cengangas-cengenges dengan maksud buruk pula," tambah @ekafb.