Suara.com - Apakah Anda sedang mencari cara baru berkomunikasi selama pandemi Covid-19? Jika iya, sebuah perusahaan asal Los Angeles, Amerika Serikat, telah menciptakan mesin seukuran bilik telepon untuk mengirimkan hologram langsung ke ruang tamu Anda.
Perangkat canggih yang dibuat oleh PORTL Inc ini, memungkinkan pengguna berbicara secara real-time dengan hologram orang lain. Mesin-mesin tersebut juga dilengkapi dengan teknologi yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan hologram rekaman tokoh sejarah atau kerabat yang telah meninggal dunia.
Dari bentuk fisiknya, setiap perangkat PORTL memiliki tinggi 7 kaki (2,1 m), lebar 5 kaki (1,5 m), dan ruang bagian dalam dua kaki (0,6 m). Untuk menghidupkan mesij ini, pengguna cukup mencolokkan kabel ke stopkontak saja.
CEO PORTL Inc David Nussbaum mengatakan bahwa siapa pun yang memiliki kamera dan latar belakang putih, dapat mengirimkan hologram ke mesin dalam sebuah proses yang ia sebut sebagai holoportasi.
Baca Juga: Kelewat Kreatif! Wisuda Online Pakai Game Minecraft, ITS Banjir Pujian
“Kami katakan jika Anda tidak bisa berada di sana, Anda dapat mengirim (hologram) ke sana,” kata Nussbaum, seperti dilansir dari New York Post, Senin (10/8/2020).
"Kami dapat menghubungkan keluarga militer yang belum pernah bertemu selama berbulan-bulan, atau siapa pun yang menjaga jarak untuk melawan virus corona," Nussbaum menambahkan.
Meski belum dikomersialkan, Nussbaum memperkirakan, harga mesin hologram ini ditaksir akan dibanderol mulai dari 60 ribu dolar AS atau setara Rp 882 juta. Kabarnya, perusahaan baru akan memproduksinya secara massal dalam waktu tiga hingga lima tahun ke depan. Perusahaan juga merencanakan mesin serupa namun dengan ukuram lebih kecil, sehingga label harga perangkat pun lebih terjangkau.
Sedangkan untuk teknisnya, perangkat tersebut dapat dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan dari perusahaan StoryFile yang berbasis di Los Angeles untuk menghasilkan rekaman hologram yang dapat diarsipkan.
Nantinya, mesin ini akan digunakan untuk mempromosikan museum, yang memungkinkan pengunjung melihat hologram tokoh sejarah sekaligus berinteraksi dengan sosok tersebut.
Baca Juga: Studi Terbaru Sebut Masker Melanggar Algoritma Pengenalan Wajah
“(Anda) dapat merasakan kehadiran mereka, melihat bahasa tubuh mereka, dan melihat semua isyarat non-verbal mereka. Anda benar-benar merasa seperti berbicara dengan orang tersebut meskipun mereka sudah tidak ada di dunia lagi," tutup CEO StoryFile Heather Smith.