Minum Hand Sanitizer Tercemar, 4 Orang Meninggal di AS

Sabtu, 08 Agustus 2020 | 09:00 WIB
Minum Hand Sanitizer Tercemar, 4 Orang Meninggal di AS
Ilustrasi hand sanitizer. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menurut laporan dari Pusat pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), empat orang di Amerika Serikat meninggal dunia setelah meminum pembersih tangan atau hand sanitizer yang tercemar dan sekitar selusin orang lainnya mengalami efek kesehatan yang serius, termasuk kehilangan penglihatan.

Laporan tersebut mengikuti peringatan dari Food and Drug Administration (FDA), tentang lusinan produk pembersih tangan yang ditemukan mengandung metanol, zat beracun yang dapat menyebabkan mual, muntah, kebutaan permanen, kejang, dan bahkan kematian.

Dilaporkan beberapa orang yang meminum pembersih tangan ini, mereka melakukannya dengan sengaja sebagai pengganti alkohol.

Menurut laporan baru dari CDC, pejabat kesehatan sekarang telah mengidentifikasi, 15 orang dewasa di Arizona dan New Mexico yang dirawat di rumah sakit karena keracunan metanol antara 1 Mei dan 30 Juni. Para pasien berusia antara 21 sampai 65 tahun, sebagian besar adalah lelaki dan semuanya telah meminum hand sanitizer.

Baca Juga: CDC: Tak Sengaja Telan Hand Sanitizer Bisa Sebabkan Kebutaan dan Kematian

Sebanyak enam pasien mengalami kejang saat dirawat di rumah sakit. Tujuh pasien akhirnya keluar dari rumah sakit dan tiga di antaranya mengalami kehilangan penglihatan, termasuk hampir kebutaan. Sementara empat pasien meninggal dunia dan empat lainnya masih dirawat di rumah sakit.

CDC telah memperingatkan bahwa produk pembersih tangan tidak boleh diminum. Beberapa kasus, terutama yang melibatkan anak-anak, konsumsi hand sanitizer bisa terjadi karena ketidaksengajaan. Sementara orang dewasa dengan riwayat gangguan penggunaan alkohol, dapat melakukannya dengan sengaja.

Ilustrasi CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serika). [ANDREW CABALLERO-REYNOLDS / AFP]
Ilustrasi CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serika). [ANDREW CABALLERO-REYNOLDS / AFP]

Dilansir dari Live Science, Sabtu (8/8/2020), untuk dapat dipasarkan sebagai pembersih tangan, sebuah produk harus mengandung etil alkohol (disebut juga ethanol), isopropyl alcohol (isopropanol) atau benzalkonium chloride sebagai bahan aktifnya.

Namun, proses pembuatan yang tidak teliti atau dimulai dengan basa mengandung metanol tingkat tinggi, dapat menyebabkan kontaminasi metanol pada produk pembersih tangan. Meskipun metanol adalah sejenis alkohol, bahan ini sangat beracun dan ditemukan dalam produk seperti antifreeze dan bahan bakar balap.

Di tengah pandemi virus Corona (Covid-19), produk hand sanitizer baru banyak bermunculan dan membanjiri pasar. FDA telah menemukan kontaminasi metanol pada lebih dari 100 produk pembersih tangan yang banyak diproduksi di Meksiko.

Baca Juga: Kehabisan Miras, Ratusan Orang Kecanduan Minum Hand Sanitizer

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI