Suara.com - Pengamatan baru Jupiter dari pesawat ruang angkasa Juno milik NASA mengungkap bahwa badai petir ganas di Jupiter sangat kuat sehingga mampu menciptakan hujan es yang kaya amonia, yang dikenal sebagai "mushballs" yang jatuh dari langit.
Pengamatan ini tidak hanya dapat mengubah pemahaman manusia tentang Jupiter secara drastis, tetapi juga atmosfer planet raksasa pada umumnya, yang sebagian besar terbuat dari gas dan memiliki tekanan yang jauh lebih tinggi daripada yang diketahui di Bumi.
Badai petir di Jupiter dan Bumi memiliki satu kesamaan, yaitu fenomena alam ini menggerakkan air di atmosfer kedua planet.
Di Jupiter, badai petir diperkirakan terbentuk sekitar 50 kilometer di bawah ikatan dan badai yang terlihat di planet ini, dengan suu yang mendekati titik beku air. Beberapa dari badai ini begitu kuat sehingga membawa es-air kristal ke atmosfer bagian atas planet.
Baca Juga: NASA Bagikan Potret Pertama Kutub Utara dari Bulan Terbesar di Tata Surya
Dilansir dari Space.com pada Jumat (7/8/2020), para ilmuwan merilis laporan dalam tiga makalah, di mana dua makalah di Journal of Geophysical Research: Planet dan satu makalah di Nature.
Misi Juno tiba di Jupiter hampir empat tahun yang lalu, tepatnya pada 4 Juli 2016. Wahana antariksa itu dikirim untuk lebih memahami asal-usul dan evolusi planet raksasa di tata surya ini.
Temuan Juno tidak hanya menginformasikan pemahaman manusia tentang planet-planet tata surya, tetapi juga eksoplanet gas raksasa, terutama yang memiliki ukuran dan sejarah formasi yang sama dengan planet-planet di tata surya.