Suara.com - Para ahli sedang menyelidiki kemungkinan peningkatan risiko dari virus Corona (Covid-19) jika seseorang meminum pil KB atau kontrasepsi. Sebuah studi baru memperingatkan bahwa Covid-19 dapat meningkatkan risiko pembekuan darah, bagi orang-orang yang menggunakan kontrasepsi oral.
Penelitian menyebut pil kontrasepsi mengandung estrogen yang dapat mempersempit pembuluh darah. Orang yang sedang hamil atau menjalani terapi hormon pengganti (HRT) pun menghadapi bahaya yang sama.
Estrogen memicu trombosis vena dalam mematikan pada beberapa calon ibu dan pada perempuan, yang menggunakan pil atau HRT. Penyumbatan biasanya dimulai di kaki, tetapi bisa bergerak ke atas, memicu serangan jantung atau stroke.
Menurut Endocrinology, kontrasepsi oral diketahui membawa risiko kecil pada kondisi tersebut, yang dapat diperburuk oleh virus Corona. Meresepkan pengencer darah seperti aspirin untuk ketiga kelompok akan menawarkan perlindungan.
Baca Juga: Simpan 40 Ribu Kondom di Rumah, Pria Ini Didenda Rp 346 Juta
Menurut penulis studi, Dr Daniel Spratt, mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah perempuan yang menggunakan pil KB atau HRT harus dihentikan.
"Selama pandemi ini, kita perlu penelitian tambahan untuk menentukan apakah perempuan yang terinfeksi selama kehamilan harus menerima terapi anti-koagulasi atau jika perempuan yang menggunakan pil KB atau HRT harus dihentikan," kata Dr Spratt dari Maine Medical Center di Portland, seperti dikutip dari Mirror, Kamis (6/8/2020).
Dr Spratt menambahkan virus Corona dapat menyebabkan gumpalan darah terbentuk, bahkan pada orang yang sebelumnya sehat.
"Penelitian yang membantu kita memahami bagaimana virus Corona menyebabkan pembekuan darah juga dapat memberi kita pengetahuan baru tentang bagaimana itu terbentuk di pengaturan lain dan bagaimana cara mencegahnya," tambahnya.
Hubungan antara gumpalan darah dan Covid-19, termasuk efek terapi estrogen atau kehamilan adalah sesuatu yang rumit. Dr Spratt mengatakan, beberapa studi menggunakan model hewan dan jaringan yang inovatif akan diperlukan untuk menjelaskannya.
Baca Juga: Begini Alasan Banyak Perempuan Alami Perubahan Mood saat Konsumsi Pil KB
Di Inggris, pil KB menjadi metode kontrasepsi paling populer, meskipun ada alternatif lain seperti suntikan dan implan.
Lebih dari 3 juta perempuan Inggris memakainya pada satu waktu, meskipun ada potensi efek samping mulai dari depresi hingga perubahan suasana hati.
Penggunaan pil KB juga membawa peningkatan empat kali lipat dalam peluang perempuan mengalami gumpalan darah.
Sebagian besar pil mengandung estrogen dan progesteron bentuk sintetis yang dapat meningkatkan faktor pembekuan. Dikhawatirkan virus Corona dapat meningkatkan ini secara signifikan.
"Ketika lebih banyak informasi muncul mengenai efek Covid-19, muncul pertanyaan apakah infeksi memperburuk pembekuan darah dan stroke, yang terkait dengan kontrasepsi oral kombinasi dan terapi estrogen lainnya, serta risiko terkait kehamilan," ucap Dr Spratt.
Tingkat stroke juga meningkat dua kali lipat, dari sekitar empat menjadi delapan, dalam 100.000 perempuan muda per tahun. Angka serupa pun telah ditemukan untuk perempuan yang lebih tua dalam kasus HRT.
Menurut Dr Spratt, keterlibatan dokter, peneliti, ahli endokrin, dan ahli hematologi diperlukan untuk mengeksplorasi interaksi potensial antara Covid-19 dan kehamilan atau HRT.