Ada bukti yang berkembang bahwa virus Corona mungkin dapat bertahan di udara. Artinya, seseorang bisa terinfeksi jika menghirup udara tersebut.
Dengan mengenakan masker penutup wajah, itu membentuk penghalang yang menjebak tetesan pernapasan disebarkan oleh pemakainya.
Artinya, jika seseorang tidak mengenakan masker dan menghirup udara yang sama dengan orang terinfeksi yang juga tidak memakai masker, risiko terkena virus Corona akan meningkat.
4. Mengenakan masker medis dapat menghirup lebih banyak karbon dioksida
Baca Juga: Google Kampanyekan Penggunaan Masker Lewat Doodle Hari Ini
Jika digunakan dengan benar, masker menutupi pangkal hidung dan memanjang di bawah dagu tanpa celah di samping, sepenuhnya menutupi hidung dan mulut penggunanya.
Beberapa orang berpendapat bahwa masker medis dapat menjebak karbon dioksida, dan menyebabkan penggunanya menghirup lebih banyak CO2. WHO mengatakan, penggunaan masker bedah dalam waktu yang lama tidak akan menyebabkan keracunan CO2 atau kekurangan oksigen.
5. Tidak perlu menjaga jarak jika mengenakan masker
Orang-orang mengenakan masker penutup wajah untuk mengurangi penyebaran virus Corona, ketika pergi ke tempat umum dan bertemu banyak orang. Namun, WHO mengatakan, penggunaan masker saja tidak cukup untuk memberikan perlindungan yang maksimal.
Berbeda dengan masker N95 yang menjalani proses setifikasi, tidak ada badan yang mengatur bahan atau proses pembuatan masker yang dijual bebas lainnya atau masker yang dibuat di rumah.
Baca Juga: Trik dan Tips Make Up Tahan Lama Saat Pakai Masker dan Face Shield
Oleh karena itu, selain menggunakan masker, seseorang juga harus menjaga jarak aman atau physical distancing satu sama lain, sering mencuci tangan dengan air dan sabun, dan menghindari menyentuh bagian wajah.