Studi Terbaru: Anjing Deteksi Covid-19, Akurasinya Capai 96 Persen

Kamis, 06 Agustus 2020 | 11:37 WIB
Studi Terbaru: Anjing Deteksi Covid-19, Akurasinya Capai 96 Persen
Anjing pelacak. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Penyakit dapat secara halus mengubah proses metabolisme tubuh dan dapat mengakibatkan produksi VOC, yang berbeda memasuki aliran darah dan akhirnya dikeluarkan melalui napas atau urin.

Hebatnya, anjing mampu membedakan antara aroma dari senyawa yang sangat kecil ini, mungkin dalam konsentrasi sekecil 0,001 bagian per juta.

Hal ini dapat dilakukan berkat adanya 200 hingga 300 juta reseptor penciuman yang ditemukan di hidung anjing. Sebagai perbandingan, manusia hanya memiliki 5 juta reseptor.

Sejumlah anjing dilatih untuk bisa deteksi Covid-19. (Anadolu Agency)
Sejumlah anjing dilatih untuk bisa deteksi Covid-19. (Anadolu Agency)

Seperti yang ditunjukkan dalam penelitian ini, anjing tampaknya dapat mengidentifikasi VOC yang terkait dengan Covid-19.

Baca Juga: Waspada, Pasien Covid-19 Usia Muda Berisiko Kehilangan Indera Penciuman

Meski begitu, masih tidak jelas bagaimana pengetahuan ini dapat diterapkan di dunia nyata. Tetapi para ilmuwan menyarankan bahwa itu dapat digunakan di negara-negara yang kesulitan untuk mendapatkan tes diagnostik.

Para ilmuwan mengatakan bahwa di negara-negara dengan akses terbatas untuk melakukan tes, anjing pendeteksi berpotensi digunakan mendeteksi massal orang yang terinfeksi.

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami potensi dan keterbatasan penggunaan anjing dalam mendeteksi penyakit ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI