Suara.com - Walaupun Disney tergolong telat memasuki industri platform streaming ketimbang beberapa pesaingnya, tapi hal ini tidak membatasi para pencari hiburan untuk berlangganan di layanan streaming milik Disney.
Dalam laporan per kuartalnya, Disney mengumumkan bahwa jumlah pengguna layanan streaming miliknya, menembus angka 100 juta.
Jumlah tersebut didapat dari beberapa layanan streaming yang berada di bawah kendali Disney, antara lain Disney+ yang memiliki 57,5 juta pelanggan, 8,5 juta dari ESPN, dan 35,5 juta dari Hulu, yang sekarang mereka miliki setelah membeli saham Comcast.
Sebagaimana lansiran laman Engadget, Kamis (6/8/2020), pencapaian ini tidak terlepas dari reputasi Disney yang selama ini terjaga.
Baca Juga: Disney+ Mulai Tersedia di Indonesia September, Saingi Netflix
Selain itu, beberapa serial original yang mereka buat juga bisa menarik minat penonton. Terakhir, prestasi ini juga dipengaruhi oleh biaya berlangganan yang relatif murah dibandingkan dengan kompetitor.
Sebagai contoh, biaya berlangganan Disney + dihargai 6,99 dolar AS atau Rp 101 ribu saja tiap bulannya. Agar lebih menggiurkan, perusahaan yang identik dengan dunia anak ini, menawarkan paket bundel all-in-one yang mencakup Disney +, ESPN, dan Hulu seharga 12,99 dolar AS atau setara Rp 188 ribu per bulan.
Hasilnya, paket bundel tersebut mendongkrak jumlah pengguna layanan streaming Disney. Perusahaan asal AS ini memperkirakan, jumlah pelanggan mereka akan terus bertambah, jika melihat kondisi dunia saat ini yang masih dilanda virus corona.
Meski begitu, pencapaian Disney tersebut belum bisa mengalahkan perolehan Netlfix yang memiliki lebih dari 180 juta pelanggan di seluruh dunia.
Baca Juga: Cara Nonton Live Streaming Konser BTS Bareng Tokopedia