Bergejala Covid-19, Kapan Waktu yang Tepat Pergi ke Dokter?

Rabu, 05 Agustus 2020 | 16:00 WIB
Bergejala Covid-19, Kapan Waktu yang Tepat Pergi ke Dokter?
Ilustrasi dokter. (pixabay/DarkoStojanovic)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan, penderita harus memastikan gejala yang muncul sesuai dengan yang diketahui tentang Covid-19, karena banyak dari gejala tersebut umumnya dikaitkan dengan flu musiman.

Beberapa gejala utama Covid-19 menurut Pusat pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mencakup batuk, demam, dan sesak napas.

Sementara gejala Gejala yang lebih umum yaitu panas dingin, nyeri otot, sakit tenggorokan, dan kehilangan indera perasa dan penciuman.

Sedangkan, gejala yang kurang umum ditemukan mencakup gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, dan diare, pilek, sakit kepala, dan konjungtivis.

Baca Juga: Alami Gejala atau Terinfeksi Covid-19, Lakukan Hal-hal Ini

Saat mengalami gejala tersebut tentu sebagian besar orang langsung berpikir untuk segera pergi ke dokter dan mendapatkan pemeriksaan. Namun, beberapa orang mungkin bertanya-tanya kapan waktu yang tepat untuk pergi ke dokter, saat mengalami gejala Covid-19 karena bisa saja gejala tersebut muncul karena flu.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Dilansir dari Wired, Rabu (5/8/2020), jika seseorang mengalami nyeri atau tekanan dada yang konstan, kesulitan bernapas, pusing yang parah, bicara tidak jelas, kebingungan, ketidakmampuan untuk bangun atau tetap terjaga, hingga memiliki bibir atau wajah kebiruan, segera hubungi petugas medis setempat.

Tetapi jika orang tersebut tidak mengalami gejala parah yang memerlukan keadaan darurat, CDC merekomendasikan untuk tetap berhubungan dengan dokter atau petugas medis dan menelepon sebelum meninggalkan rumah untuk mendapatkan perawatan.

Beberapa kunjungan kesehatan yang tidak terlalu serius juga dapat dilakukan dengan cara lain, seperti melalui Zoom atau hanya melalui telepon. Panggilan tersebut dapat digunakan untuk merencanakan kedatangan pasien atau membahas tindakan pencegahan khusus yang harus diambil.

Jika seseorang memiliki kondisi kesehatan mendasar seperti asma, penyakit paru-paru, penyakit jantung, penyakit ginjal, diabetes, atau sistem kekebalan tubuh yang terganggu, pertimbangkan untuk berbicara dengan ahli kesehatan sebelum gejalanya menjadi terlalu buruk.

Baca Juga: CDC: 1 dari 3 Pasien Covid-19 Rawat Jalan Alami Gejala Berkepanjangan

Batuk merupakan gejala infeksi pneumonia misterius di China. (Shutterstock)
Batuk merupakan gejala infeksi pneumonia misterius di China. (Shutterstock)

Sejauh ini, ada dua tes berbeda untuk Covid-19, yaitu viral test atau tes virus dan antibody test.

Viral test akan menganalisis apakah seseorang terinfeksi virus Corona aktif. CDC menganggap perlu melakukan viral test jika seseorang memiliki tanda atau gejala yang konsisten terkiat Covid-19 atau jika seseorang tidak menunjukkan gejala tetapi telah melakukan kontak dengan orang lain yang terinfeksi virus atau dicurigai telah terinfeksi. Hasil viral test dapat keluar dalam beberapa hari.

Sedangkan antibody test atau tes antibodi sering lebih cepat diberikan tetapi mungkin tidak seefektif atau seakurat viral test. Pengujian ini akan menganalisis apakah seseorang pernah terinfeksi virus sebelumnya dan membawa antibodi dalam darah, yang memberikan beberapa tingkat resistensi terhadap infeksi ulang berikutnya, walaupun para peneliti medis masih mencari tahu tentang hal itu lebih lanjut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI