Ledakan Ribuan Ton Amonium Nitrat di Lebanon Belum Sekuat Bom Atom

Rabu, 05 Agustus 2020 | 15:56 WIB
Ledakan Ribuan Ton Amonium Nitrat di Lebanon Belum Sekuat Bom Atom
Ledakan Beirut. Foto: Suasana di wilayah pelabuhan Beirut, Lebanon, setelah ledakan besar, Selasa (4/8/2020). [Foto/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ledakan kuat di Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8/2020) belum setara dengan ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang pada akhir Perang Dunia II, demikian dikatakan dosen Kimia Organik dari Departemen Kimia FMIPA Institut Pertanian, Luthfan Irfana.

Foto serta video ledakan Beirut kemarin memang viral di media sosial. Terlihat dalam rekaman-rekaman itu asap mirip jamur dan gelombang kejut yang dihasilkan oleh ledakan tersebut.

Menurut pemerintah Lebanon ledakan itu dipicu oleh terbakarnya 2.750 ton amonium nitrat sitaan yang disimpan dalam gudang-gudang di Pelabuhan Beirut.

"Bedakan (ledakan amonium nitrat) dengan ledakan bom atom Hiroshima, itu reaksi nuklir. Di Hiroshima, tentara Sekutu meledakkan uranium yang efeknya kurang lebih setara dengan ledakan 12000 - 18000 ton TNT (trinitrotoluene). Makanya satu kota rata dengan tanah," ujar Luthfan ketika dihubungi Rabu (5/8/2020).

Baca Juga: Ledakan di Beirut Lebanon, Ini 2 Hal yang Bisa Picu Sodium Nitrat Meledak

Tak hanya kerusakan material, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki juga menghasilkan efek radiasi pada siklus kehidupan manusia di sekitar kota tersebut. Bahkan hingga saat ini, ada sebagian kawasan di Hiroshima yang tidak boleh ditinggali manusia.

"Plus dihasilkan residu-residu zat radioaktif yang radiasinya berbahaya bagi kesehatan yg sulit hilang dalam waktu yang lama setelah ledakan. Bahkan hingga sekarang," lanjutnya.

Perbedaan paling mendasar diantara ledakan di Beirut dan Hiroshima, kata Luthfan, tentu pada zat kimia yang menyebabkan ledakan itu sendiri.

"Di situ (Hiroshima - Nagasaki) terjadi reaksi nuklir, kalau amonium nitrat hanya reaksi kimia biasa, seperti ketika kita main petasan saat lebaran, tapi ukurannya jauh lebih besar," ujarnya.

Selain itu, ledakan di Beirut seharusnya bisa diantisipasi asalkan gudang penyimpanan amonium nitrat sesuai dengan standar keselamatan penanganan bahan-bahan kimia.

Baca Juga: Ledakan di Beirut, Lebanon Akibat Sodium Nitrat, Apa itu?

"Itu tercantum di material safety data sheet-nya. Intinya untuk penyimpanan (amonium nitrat) adalah simpan dalam ruang tertutup rapat di tempat yang kering, dingin, dan berventilasi baik. Jangan menyimpan di dekat bahan mudah terbakar," tutup Luthfan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI