Suara.com - Ilmuwan kuno zaman dahulu ternyata memiliki pengetahuan yang luar biasa. Ditulis 1.000 tahun lalu, racikan serta resep obat kuno ini berhasil dibuktikan keampuhannya oleh ilmuwan modern.
Bahkan peneliti cukup terkejut mengingat ramuan obat kuno ini mampu membunuh beberapa bakteri jahat yang mulai resisten terhadap antibiotik.
Ramuan tersebut terdiri dari bawang putih, bawang merah, anggur, dan sedikit empedu sapi.
Hal itu mungkin terdengar seperti minuman penyihir, namun obat kuno ini justru terbukti manjur melawan bakteri jahat.
Baca Juga: Dieng dan Misteri Kompleks Candi Kuno: Pusat Ritual dan Pendidikan Agama?
Penelitian mengenai obat kuno yang dipimpin oleh Freya Harrison dari School of Life Sciences, University of Warwick telah diterbitkan di jurnal Scientific Reports.
Manuskrip medis kuno dari Abad Pertengahan itu ternyata bisa menjadi solusi ketika beberapa antibiotik modern mulai kehilangan "kekuatan" saat menghadapi bakteri yang mulai resisten.
"Ancientbiotic", demikian para peneliti menyebutnya, ditemukan di salah satu buku teks medis paling awal yang diketahui dari Inggris Abad Pertengahan, yang dikenal sebagai Bald's Leechbook.
Buku teks medis pada awal Anglo-Saxon ini berisi saran dan resep untuk obat-obatan, lotion (atau salep), serta perawatan kuno.
Bald's Leechbook ditulis sekitar tahun 905 M dan ditemukan di British Library.
Baca Juga: Imbas Kekeringan, Kota Kuno yang Lama Hilang Kini Muncul Lagi
Resep semacam salep yang diberi nama sebagai Bald’s Eyesalve terbukti efektif secara mengejutkan sebagai senyawa antibakteri terhadap Staphylococcus aureus (MRSA).