Suara.com - Kelompok ilmuwan Rusia berhasil menemukan fosil mamut raksasa berusia 10.000 tahun di Danau Siberia.
Sembilan puluh persen dari fosil gajah purba itu ditemukan dalam dua ekspedisi ke Danau Pechevalavato, yang terletak di semenanjung Yamal, tak jauh dari Laut Arktik.
Media setempat menyebut, para ilmuwan berhasil menemukan tulang, potongan-potongan kulit, dan jaringan lunak mamut yang membeku di bawah lapisan es.
Andrey Gusev dari Pusat Penelitian Arktik mengatakan bahwa tulang-tulang yang mereka temukan pada awalnya terpisah, sehingga menyulitkan para ilmuwan untuk meyusun kerangka mamut tersebut.
Baca Juga: Terungkap Penyebab Pendinginan Global 13.000 Tahun Lalu dan Punahnya Mamut
"Semula, kami berpikir bahwa tugas ini akan jauh lebih mudah, karena berdasarkan pemeriksaan utama kami mengasumsikan bahwa tulang-tulang itu disimpan dalam urutan anatomi. Tetapi saat menjalani ekspedisi di hari pertama dan kedua, kami hanya bisa menyusun kerangka bagian belakang saja," ujar Gusev seperti dikutip dari Independent, Rabu (5/8/2020).
Sementara itu, seorang petugas Museum Shemanovsky di Salekhard, Rusia, bernama Evgenia Khozyainova mengatakan bahwa di hari selanjutnya, para ilmuwan menemukan satu bagian depan dan satu kaki belakang mamut yang terpelihara dengan baik, lengkap dengan tendon, jaringan lunak, dan potongan kulit.
Dia menambahkan bahwa ekspedisi itu juga mengungkap fosil faucet mammoth atau yang dikenal sebagai coprolite. Fosil tersebut memungkinkan para ilmuwan untuk mendapatkan informasi tentang tanaman kuno yang menjadi makanan mamut.
Sebelumnya, Siberia dikenal sebagai lokasi ditemukannya sejumlah fosil hewan purba. Bahkan di kawasan ini, ilmuwan pernah menemukan fosil seekor anak anjing berusia 18.000 tahun.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Kerangka Mamut Utuh, Diduga Berusia Ribuan Tahun