Amonium Nitrat Bisa Jadi Bahan Peledak? Ini Deretan Faktanya

Rabu, 05 Agustus 2020 | 09:05 WIB
Amonium Nitrat Bisa Jadi Bahan Peledak? Ini Deretan Faktanya
Sebuah helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di pelabuhan kota di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8). [Foto/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ledakan besar yang terjadi di Beirut, Lebanon, pada Selasa (4/8/2020) dikaitkan dengan adanya bahan peledak yang disimpan di gudang selama bertahun-tahun. Bahan peledak tersebut berupa amonium nitrat yang populer untuk pengunaan bahan peledak dan pupuk.

Amonium nitrat merupakan garam ionik yang terdiri dari kation amonium (NH4) dan anion nitrat (NO3) sehingga menjadi formula senyawa amonium nitrat (NH4NO3).

Bahan kimia ini mudah larut dalam air dengan mendisosiasi menjadi ion-ion penyusunnya. Senyawa ini bersifat asam karena berasal dari basa lemah (NH3) dan asam kuat (HNO3).

Reaksi ini sangat eksotermik, sebuah proses yang melepaskan energi panas seperti percikan api atau ledakan, energi listrik, dan bisa juga energi suara.

Baca Juga: Ledakan di Beirut Lebanon, Mengulik Sejarah Pelabuhannya Berusia 3000 Tahun

Karena dikenal dengan kekuatan oksidasinya, bahan ini banyak digunakan dalam bahan peledak yang digunakan di sektor pertambangan dan konstruksi.

NH4NO3 juga merupakan salah satu komponen utama ANFO, salah satu pilihan bahan peledak industri paling populer. Ini umumnya terdiri dari 94 persen porous prilled ammonium nitrate (AN), yang bertindak sebagai agen pengoksidasi dan penyerap untuk bahan bakar, dan 6 persen nomor 2 bahan bakar minyak (FO).

Penggunaan ANFO banyak ditemukan dalam penambangan batu bara, penggalian, penambangan logam, dan konstruksi sipil karena kemudahan penggunaannya dapat melebihi manfaat bahan peledak lainnya.

Ilustrasi Amonium Nitrat. [Shutterstock]
Ilustrasi Amonium Nitrat. [Shutterstock]

Sebagaimana melansir laman Byjus, Rabu (5/8/2020), kepadatan amonium nitrat mencapai 1,725 gram per sentimeter kubik dengan titik lebur 169 derajat Celsius dan titik didih yang mampu membuatnya terurai pada 210 derajat Celcius.

Ketika meledak, senyawa ini menghasilkan N2, O2, dan air sebagai produk sampingan.

Baca Juga: Ledakan Besar Terjadi di Lebanon, Warganet Gaungkan Tagar #PrayForLebanon

Meskipun merupakan komponen dari bahan peledak, amonium nitrat bukanlah bahan peledak dengan sendirinya. Bahan itu harus dicampur dengan bahan peledak primer seperti azida untuk membentuk campuran bahan peledak.

Selain sebagai bahan peledak, penggunaan amonium nitrat juga bisa diaplikasikan sebagai komponen kunci dari banyak pupuk karena terdiri dari 34 persen nitrogen.

Keuntungan lain dari senyawa ini adalah tidak kehilangan nitrogen ke atmosfer, seperti halnya urea. Pembubaran senyawa ini dalam air pun cukup endotermik, menjadikannya pilihan bahan yang ideal dalam kemasan dingin instan.

Ilustrasi Amonium Nitrat. [Shutterstock]
Ilustrasi Amonium Nitrat. [Shutterstock]

Pada penggunaan pupuk, amonium nitrat adalah aplikasi senyawa paling umum dan dapat merangsang pertumbuhan tanaman untuk kebun dan ladang berskala besar. Senyawa ini menyediakan sumber nitrogen siap pakai yang dapat dimanfaatkan tanaman.

Namun berbeda jika terkena api, bahan ini sangat mudah meledak dan dapat melepaskan sejumlah gas beracun, termasuk nitrogen oksida dan gas amonia.

Meskipun dapat dimanfaatkan untuk banyak hal, penggunaan senyawa ini perlahan-lahan dihapus oleh pemerintah di banyak negara karena ruang lingkupnya untuk penyalahgunaan.

Amonium nitrat juga pernah digunakan sebagai salah satu bahan peledak dalam pemboman Delhi pada 2011 dan ledakan 2013 di Hyderabad, India.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI