Suara.com - Pejabat tinggi Libanon menyebut jika amonium nitrat yang biasa digunakan dalam pupuk dan bom, tersimpan selama bertahun-tahun di tempat ledakan, kemungkinan menjadi penyebab ledakan dahsyat di Beirut.
Kekuatan amonium nitrat dalma menimbulkan ledakan tidak usah dipertanyakan. Pasalnya, ledakan amonium nitrat yang tidak disengaja pernah menyebabkan sejumlah kecelakaan industri yang mematikan, termasuk yang terburuk dalam sejarah Amerika Serikat adalah pada 1947. Di mana sebuah kapal yang membawa ammonium nitrat terbakar dan meledak di pelabuhan Texas City, Texas, memulai reaksi berantai ledakan dan api yang menewaskan 581 orang.
Selain itu, bahan kimia tersebut juga pernah menjadi bahan utama bom yang digunakan dalam beberapa serangan teroris, termasuk penghancuran gedung kantor federal di Kota Oklahoma pada 1995, yang menewaskan 168 orang.
"Saya tidak akan bersantai sampai kita menemukan pihak yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi, meminta pertanggungjawaban dan menerapkan hukuman paling serius terhadapnya karena itu bukan tidak dapat diterima bahwa pengiriman amonium nitrat - diperkirakan 2.750 ton - berada di gudang selama enam tahun terakhir tanpa tindakan pencegahan," terang seorang pejabat Dewan Pertahanan Tinggi Libanon mengutip Perdana Menteri Diab dalam sebuah pernyataan, dilansir New York Times, Rabu (5/8/2020).
Baca Juga: Korban Luka Akibat Ledakan Besar di Beirut Lebanon Tembus 3.700 Orang
Beberapa jam sebelumnya, Mayor Jenderal Abbas Ibrahim, kepala dinas keamanan umum Libanon, mengatakan bahwa "bahan-bahan yang sangat eksplosif" disimpan di wilayah tersebut, yang kemudian dikonfirmasi oleh Aoun.
Pada awalnya, tak satu pun dari mereka mengatakan apa bahan-bahan itu, tetapi Jenderal Ibrahim memperingatkan agar tidak "mendahului penyelidikan" dan berspekulasi tentang adanya aksi tindakan teroris.
Diab, perdana menteri, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi, "Fakta tentang depot berbahaya ini, yang telah ada sejak 2014 atau enam tahun terakhir, akan diumumkan."
"Apa yang terjadi hari ini tidak akan terjadi tanpa pertanggungjawaban. Mereka yang bertanggung jawab akan membayar harga untuk bencana ini. Ini adalah janji bagi para martir dan orang-orang yang terluka. Ini adalah komitmen nasional," tegas Diab.
Seperti diketahui, ledakan pada Selasa (4/8/2020), didahului dengan kebakaran di sebuah gudang di pelabuhan Beirut, menurut Kantor Berita Nasional Libanon.
Baca Juga: Update Beirut: Korban Tewas Capai 70 Orang dan Ribuan Terluka
Ada laporan lokal bahwa gudang itu berisi kembang api, dan dalam beberapa video yang diposting secara online, kilatan berwarna dapat terlihat dalam asap gelap yang naik dari api, tepat sebelum ledakan besar.
Gubernur Beirut, Marwan Abboud, berbicara di televisi, tidak dapat mengatakan apa yang menyebabkan ledakan itu. Ia menyebutnya bencana nasional.