Gojek Akui Ada Penundaan Investasi Akibat Covid-19

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 04 Agustus 2020 | 21:53 WIB
Gojek Akui Ada Penundaan Investasi Akibat Covid-19
Duet CEO Gojek Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo berbicara dalam peringatan ulang tahun ke-9 Gojek di Jakarta, Sabtu (2/11/2019). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan teknologi Gojek mengakui adanya penundaan dan perubahan rencana investasinya di masa pandemi Covid-19. Head of Transport Gojek Group, Raditya Wibowo, rencana investasi tersebut dialihkan ke jaminan kesehatan mitra dan penggunanya.

"Beberapa bulan terakhir, perencanaan dan roadmap transport kita terpengaruh karena harus menyesuaikan (karena adanya pandemi)," kata Raditya melalui diskusi virtual, Selasa (4/8/2020).

"Tadinya kita mau bikin lebih banyak shelter (GoRide), tapi dengan adanya adaptasi kebiasaan baru, kami sekarang lebih fokus ke upaya kesehatan," ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, Raditya menyebutkan saat ini telah terdapat sejumlah Posko Aman di 16 kota di Indonesia. Di posko tersebut, mitra pengemudi dapat memperoleh fasilitas disinsfeksi kendaraan, cek suhu, dan lainnya.

Baca Juga: Bagian dari Sistem Transportasi Massal, Gojek Indonesia Luncurkan GoTransit

"Banyak effort kami yang diarahkan ke sana untuk mengembangkan ke jaminan kesehatan," kata pria yang juga akrab disapa Dito ini.

Selain Posko Aman, terdapat juga Zona Aman J3K di sejumlah kota termasuk Jabodetabek. Penempatan shelter tersebut bertempat di simpul-simpul transportasi publik.

"Selain membuat antrean lebih rapi dan experience yang lebih bagus, kita juga melakukan SOP kesehatan di shelter," kata dia.

Tak hanya berfokus pada jaminan kesehatan mitra dan penumoang GoRide, Raditya mengatakan pihaknya pun memberikan intensif untuk layanan GoCar, yang juga diminati penggunanya selama pandemi.

"Fokus GoCar lebih ke protokol kesehatan juga. Seperti sekat pelindung, pendekatan kita lebih ke tujuannya agar hampir semua armada GoCar terpasang sekat, karena customer dan driver berhak merasa aman," kata dia.

Baca Juga: Di Gojek Ibu Rumah Tangga Cari Penghasilan Alternatif di Era Covid-19

Raditya berharap, pengalihan fokus ke jaminan kesehatan mitra dan pengguna layanannya itu dapat menjadi salah satu kemudahan guna menunjang adaptasi baru di tengah pandemi. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI