Mengupas Tren Gaming di Indonesia

Selasa, 04 Agustus 2020 | 14:34 WIB
Mengupas Tren Gaming di Indonesia
Ilustrasi main game. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Twitter mencatat lansekap industri game di Indonesia yang terus berkembang secara positif. Hal ini didorong dengan meningkatnya jumlah pengguna ponsel di Indonesia yang mempengaruhi kemajuan industri mobile game.

Volume tweet atau percakapan tentang gaming di kawasan Asia Pasifik, meningkat signifikan hingga 55 persen dan 45 persen di Asia Tenggara selama setahun terakhir. Hal ini dipercepat dengan adanya peraturan PSBB hingga lockdown di beberapa wilayah.

Beberapa game yang banyak dibicarakan di Asia Pasifik termasuk Animal Crossing, Fortnite, League of Legends, and PUBG.

“Dengan meningkatnya tren gaming di Twitter, percakapan mengenai gaming pada April mencapai 247 juta Tweet di kawasan Asia Pasifik. Kami dapat melihat apa arti game bagi audiens Twitter di berbagai negara dan ada karakteristik unik pada audiens setiap negara,” terang Martyn U'ren, Head of Research at Twitter, APAC & MENA dalam keterangan resminya, Selasa (4/8/2020).

Baca Juga: Daftar Fitur Ini Diinginkan Pengguna Twitter Berlangganan

Berdasarkan Survei Twitter mengenai motivasi gaming yang melibatkan lebih dari 11.300 sampel pada April di Singapura, Indonesia, Filipina, Thailand, dan India; pengguna Twitter memainkan beberapa macam game untuk mengisi waktu luang.

Banyak pengguna yang mencari game dengan aspek sosial sebagai cara untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga. Survei ini juga mengungkap tingkah laku unik gamer Indonesia di Twitter.

Walaupun industri e-sport sedang naik daun di Indonesia, hasil survei menunjukkan bahwa lgame kasual masih dinobatkan menjadi jenis game yang paling populer di antara para gamer Indonesia.

Game kasual mendapatkan perhatian 30 persen gamer Indonesia yang ada di Twitter, dibandingkan dengan jenis game lainnya, seperti game sosial (25%), Petualangan/Action (24%), esport (19%), Role Playing (14%), dan Game Fitness (6%).

Meskipun kebanyakan negara di Asia Tenggara bermain game untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga selama lockdown, hal ini berbeda dengan gamer Indonesia.

Baca Juga: Ditipu Penumpang Hingga Kehilangan Motor, Warganet Ramai Bantu Tukang Ojek

Ilustrasi remaja bermain game di smartphone. (Pixabay/ natureaddict)
Ilustrasi remaja bermain game di smartphone. (Pixabay/ natureaddict)

Pasalnya, sebanyak 55 persen dari Gen-Z dan 59 persen generasi milenial, mengaku bahwa mereka bermain game untuk mengisi waktu luang. Sedangkan 26 persen milenial lainnya mengatakan bahwa gaming adalah hobi mereka.

Dengan adanya implementasi PSBB di Indonesia, beberapa orang mencari aktivitas untuk terhindar dari kebosanan.

Berdasarkan survei Twitter, gaming adalah satu bentuk hiburan yang tidak hanya dilakukan untuk menghabiskan waktu luang, tapi untuk melarikan diri dari kenyataan dan menganggap bermain game adalah keadaan normal yang baru.

Hal ini terlihat ketika gamers .enciptakan keluarga virtual di game The Sims atau mengembangkan pulau sendiri di game Animal Crossing.

Bermain game daring berarti terhubung dengan gamer di seluruh dunia. Tapi, hal ini tidak dilakukan oleh gamer Indonesia.

Ilustrasi permainan The Sims. [Shutterstock]
Ilustrasi permainan The Sims. [Shutterstock]

Pasalnya, pemain game Indonesia di Twitter juga tidak terlalu antusias untuk mengobrol bersama pemain lain dengan waktu yang lama di dalam game.

Meski begitu, gamer Indonesia justru fokus untuk menciptakan fantasi mereka melalui karakter-karakter dalam game yang mereka mainkan.

Walau tingkat penetrasi ponsel di Indonesia cukup tinggi, konektivitas jaringan internet tetap menjadi isu yang kerap dikeluhkan gamer.

Oleh karena itu, gamer Indonesia bukan hanya memainkan game daring saja, namun juga game luring (offline).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI