Suara.com - Seorang penambang skala kecil di Tanzania, yang menjadi miliarder dalam semalam pada Juni lalu setelah menjual dua batu mulia langka Tanzanite senilai 3,4 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp42 miliar, berhasil menjual batu sejenis seharga 2 juta dolar AS atau setara Rp29 miliar.
Temuan batu Tanzanite ketiga oleh Saniniu Laizer memiliki berat 6,3 kg.
Tanzanite hanya ditemukan di Tanzania utara dan digunakan untuk membuat ornamen.
Batu itu adalah salah satu batu mulia paling langka di Bumi. Bahkan, seorang ahli geologi setempat memperkirakan pasokannya mungkin habis dalam 20 tahun ke depan.
Baca Juga: Jual Batu Mulia Seberat 15 Kg, Pria Tanzania Mendadak Jadi Miliarder
Daya tarik batu mulia terletak pada ragam warnanya, termasuk hijau, merah, ungu dan biru.
Nilai batu mulia terlangka itu ditentukan oleh kelangkaan - semakin halus warna atau kejernihannya, semakin tinggi harganya.
Lazier mendorong teman-temannya sesama penambang skala kecil untuk bekerja sama dengan pemerintah, dan mengatakan bahwa pengalamannya adalah contoh yang baik.
"Menjualnya kepada pemerintah berarti tidak ada jalan pintas... mereka transparan," kata Lazier dalam pernyataannya di sebuah upacara di tambang yang terletak di utara Mirerani.
Penambang kerap mengeluh tentang pembayaran yang terlambat dari pemilik tambang, menurut wartawan BBC Aboubakar Famau yang melaporkan dari ibu kota Dodoma.
Baca Juga: Temukan Batu Terlangka di Dunia, Penambang Tanzania Jadi Miliarder
Setelah menjual dua batu mulia dengan berat 9,2 kg dan 5,8 kg, Lazier - ayah dari 30 anak - mengatakan kepada BBC bahwa dia akan menggelar sebuah pesta.