"Akibatnya, lanskap selatan Amazon menjadi kering dan mudah terbakar, membuat kebakaran yang dilakukan manusia untuk pertanian dan pembukaan lahan lebih rentan untuk tumbuh di luar kendali dan menyebar," tulis NASA dalam situs web resminya.
Kebakaran juga memburuk di Pantanal, lahan basah terbesar di dunia yang berdekatan dengan Amazon selatan.
Pada Juli, jumlah kebakaran yang tercatat di sana lebih dari tiga kali lipat menjadi 1.684 dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu.
Dalam pemberitaan lain, para ilmuwan telah memperkirakan bahwa 2020 akan menjadi tahun terpanas, sejak pencatatan dimulai setelah satu tahun kebakaran hutan di seluruh dunia.
Baca Juga: Ilmuan: Sungai Amazon Bisa Jadi 'Zona Merah' Covid-19 Berikutnya
Sebelumnya, menurut data Inpe pada April 2020, Deforestasi di hutan hujan Amazon Brasil secara diam-diam terus melambung, saat perhatian dunia mengarah pada pandemi virus Corona (Covid-19). Area deforestasi yang hancur di Amazon pada April 2020 saja sebanyak 64 persen lebih tinggi dibandingkan April 2019.