"Secara analogi sudah terlihat bentuk candi," kata Koordinator Unit Dieng Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, Eri Budiarto, kepada media, pertengahan Februari silam.
Dipastikan bangunan candi itu sudah tidak utuh, namun tim balai cagar budaya menemukan material candi di sekitarnya.
Pada September 2019, Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Jawa tengah telah mengamankan batu-batuan kuno di areal Terminal Dieng Wetan, Wonosobo, yang diduga dulunya bagian dari struktur candi.
Apa arti temuan benda-benda arkeologi di kawasan Dieng?
Baca Juga: Fenomena Embun Beku di Dieng Akibat Angin Dingin dari Australia
Dari temuan-temuan itu, Eri Budiarto mengharapkan akan menambah data untuk mengungkap "budaya masa lalu di kawasan Dieng".
"Karena memang banyak misteri yang belum terungkap," kata Eri. Selama ini ada anggapan bahwa keberadaan candi-candi dan struktur lainnya di Dieng hanya sebatas untuk kegiatan keagamaan.
Namun Eri menduga ada kegiatan lain yang bisa dilacak lebih lanjut di kawasan Dieng.
"Jadi aktivitasnya tidak hanya ritual atau pemujaan keagamaan, mungkin juga di situ ada aktivitas kehidupan lain. Itu jejak yang masih belum ketemu," jelasnya.
Mengapa di masa lalu dataran tinggi Dieng disebut lokasi ritual keagamaan?
Baca Juga: Fakta Baru di Balik Temuan Situs Diduga Ondo Budho Dieng
Kemungkinan bahwa keberadaan candi-candi di dataran tinggi Dieng merupakan lokasi ritual keagamaan, memang sudah disepakati para ahli.