Suara.com - Perilaku gotong-royong secara mencolok ditemukan di dalam ekosistem Gojek di tengah pandemi Covid-19, demikian hasil temuan sebuah studi dari Lembaga Demografi (LD) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia.
Dalam penelitian itu juga ditemukan bahwa teknologi Gojek membantu UMKM bertahan berkat terjadinya percepatan pergeseran dari UMKM tradisional menjadi digital.
"Sebanyak 84 hingga 94 persen UMKM yang bermitra atau menggunakan layanan Gojek merasa terbantu untuk bertahan selama pandemi dengan teknologi yang tersedia. Menariknya, mitra pengemudi, perusahaan, dan konsumen juga bergotong royong selama pandemi," kata Dr. Alfindra Primaldhi, peneliti di LD FEB Universitas Indonesia dalam pertemuan virtual, Senin (3/8/2020).
Sebanyak 84 persen mitra pengemudi mendapatkan bantuan langsung dari Gojek, 26 persen dari pelanggan, dan 5 persen dari sesama mitra pengemudi. Sementara hampir 44 persen mitra pengemudi juga menyalurkan bantuan sosial, baik secara langsung maupun melalui lembaga, kepada keluarga, tetangga, dan sesama mitra. Sebanyak 41 persen mitra pengemudi pun mengaku merasa diperlakukan lebih baik oleh pelanggan selama pandemi Covid-19.
Baca Juga: Di Gojek Ibu Rumah Tangga Cari Penghasilan Alternatif di Era Covid-19
Mitra GoFood pun turut memberikan bantuan sosial. Bantuan tersebut paling banyak diberikan kepada pengemudi sebesar 44 persen dan 31 persen kepada orang-orang dipinggir jalan.
Temuan penelitian ini menunjukkan perilaku gotong royong di dalam ekosistem Gojek, di mana mitra GoFood membantu mitra pengemudi, sesama mitra pengemudi saling membantu, konsumen pun turut memberikan bantuan, dan Gojek memberikan beragam bantuan bagi para mitra dan pengguna layanannya.