Suara.com - Grab, perusahaan transportasi online asal Singapura, menerima investasi senilai 200 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 2,9 triliun dari Stic Investments Inc, perusahaan investasi asal Korea Selatan.
Seperti yang dilansir Bloomberg, Senin (3/8/2020) Stic Investments yang bermarkas di Seoul akan menyalurkan investasi senilai 100 juta dolar AS dan sisanya akan diperoleh dari co-investor.
Baik Grab maupun Stic belum memberikan keterangan terkait kabar ini.
Grab termasuk salah satu perusahaan rintisan paling top di Asia Tenggara dengan pengumpulan investasi mencapai lebih dari 10 miliar dolar AS sejauh ini. Salah satu investor terbesar adalah Softbank dengan nilai modal sebesar 3 miliar dolar AS.
Baca Juga: Studi UI: Pengemudi Gojek Tetap Optimistis di tengah Pandemi Covid-19
Di tengah pandemi Covid-19, Grab terus mengumpulkan investasi yang digunakannya untuk menyokong bisnis pemesanan makanan, transportasi, dan layanan pembayaran digital. Di Asia Tenggara, saingan terbesarnya adalah Gojek.
Gojek sendiri baru-baru ini menerima kucuran investasi dari beberapa raksasa dunia termasuk Facebook dan PayPal dari Amerika Serikat. Pada Februari lalu muncul rumor bahwa Gojek dan Grab akan merger, tetapi isu itu dibantah oleh dua perusahaan.
Stic Investments berdiri pada 1999 dan kini mengelola dana sekitar 4,5 miliar dolar AS. Portofolionya antara lain Big Hit Entertainment Co, perusahaan di balik boy band BTS dan Masan Group Corp dari Vietnam.