Studi UI: Pengemudi Gojek Tetap Optimistis di tengah Pandemi Covid-19

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 03 Agustus 2020 | 19:56 WIB
Studi UI: Pengemudi Gojek Tetap Optimistis di tengah Pandemi Covid-19
Sejumlah Mitra Pengemudi mendapatkan jaket berlogo baru Gojek saat Festival Apresiasi Mitra di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (3/8/2019). [Antara/Didik Suhartono/ama].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 89 persen pengemudi Gojek memutuskan bertahan menjadi mitra dan 73 persen mengaku optimistis pendapatan akan membaik usai pandemi Covid-19, demikian temuan studi yang digelar Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (LDFEB) Universitas Indonesia.

“Optimisme mitra ini menarik karena menunjukkan adanya kepercayaan mitra pengemudi pada ekosistem ekonomi digital sebagai tempat mencari nafkah, serta resiliensi bisnis startup on-demand yang saat ini mampu bertahan di masa krisis,” kata Wakil Kepala LD FEB UI Paksi Walandouw dalam diskusi virtual di Jakarta, Senin (3/8/2020).

Studi UI ini dibiayai oleh Gojek.

Paksi Walandouw merinci mitra GoFood yang berencana melanjutkan hingga beberapa tahun ke depan yakni sebanyak 95 persen, UMKM mitra GoSend 87 persen, UMKM Gopay 90 persen, dan mitra pengemudi 96 persen.

Baca Juga: Gojek Tunjuk Severan Rault, Eks Direktur Amazon, Jadi CTO

Ia menuturkan para pelaku usaha menyadari bahwa dampak pandemi terhadap penghasilan mereka akan terus berjalan setidaknya lebih dari tiga bulan ke depan (74-81 persen).

Mitra pengemudi, lanjut dia, lebih optimistis bahwa dampak pendemi bisa lebih cepat mereka lewati, di mana 40 persen menilai akan selesai dalam tiga bulan.

Ia menjelaskan salah satu faktor yang mendorong para mitra tetap bertahan yakni adanya bantuan sosial, bukan hanya dari pihak Gojek melainkan juga antarmitra.

“Pemberian bantuan tersebut direspons positif oleh mitra, dengan mayoritas mitra atau 84 persen mengapresiasi bantuan sosial yang mereka terima dari Gojek. Sebagian besar atau 74 persen mitra yang mendapat bantuan mengatakan merasakan manfaat yang diberikan,” ujarnya.

Tipe bantuan sosial yang paling banyak diterima pengemudi adalah program sembako atau voucher makan gratis sebanyak 77 persen, sisanya menerima bantuan posko aman, seperti fasilitas cek suhu tubuh; pembagian paket kesehatan terdiri dari masker, sanitasi tangan dan lainnya, penyemprotan desinfektan kendaraan, keringanan cicilan, serta kerja sama dengan pemerintah untuk fasilitas program Kartu PraKerja.

Baca Juga: Tingkatkan Protokol Kesehatan, Gojek Berkolaborasi dengan Lifebuoy

“Sikap gotong royong tercermin dari temuan bahwa walaupun mengalami penurunan penghasilan, hampir setengah mitra pengemudi Gojek atau 44 persen memberikan bantuan sosial kepada sesama,” katanya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI