Suara.com - NASA meluncurkan penjelajah baru yang disebut Perseverance, sebagai bagian dari misi Mars 2020 di Florida pada Jumat(30/7/2020), dengan menggunakan roket Atlas V. Pada peluncurannya, Perseverance sempat mengalami masalah teknis dan memasuki safe mode, tak lama setelah lepas landas.
Hal itu terjadi karena bagian dari pesawat ruang angkasa menjadi lebih dingin dari yang diharapkan. Safe mode berarti pesawat ruang angkasa mematikan semua sistem, kecuali sistem yang penting sampai menerima perintah lebih lanjut dari kontrol misi.
Dilansir dari IFL Science, Senin (3/8/2020), NASA telah menjelaskan sebelumnya bahwa pesawat ruang angkasa dirancang untuk menempatkan diri dalam safe mode, jika menghadapi kondisi yang tidak direncanakan.
Misi ini juga mengalami kendala kedua, di mana terjadi keterlambatan dalam mengatur hubungan komunikasi antara pesawat dan kontrol misi, yang berbasis di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di California.
Baca Juga: NASA Bangun Balon Raksasa Seukuran Stadion Sepakbola, untuk Apa?
Misi diluncurkan pada pukul 07.50 pagi EDT dari Cape Canaveral, Florida, dan mengirim sinyal pertamanya ke darat pada pukul 09.15 pagi, tetapi baru pada pukul 11.30 pagi sistem membangun telemetri, yang merupakan data pesawat ruang angkasa yang lebih rinci. Ini adalah data yang mengonfirmasi bahwa pesawat memasuki safe mode.
NASA menggunakan sistem yang disebut Deep Space Network untuk berkomunikasi dengan pesawat antariksa antarplanetnya. Sistem itu, terdiri dari berbagai antena radio raksasa di tanah dan mengorbit Bumi. Namun, NASA mengonfirmasi bahwa Perseverance dalam keadaan baik dan dapat melanjutkan perjalanannya ke Planet Merah.
Perseverance dijadwalkan akan mendarat di dalam Kawah Jezero pada 18 Februari 2021. Kawah selebar 45 kilometer itu diyakini menampung sebuah danau dan delta sungai miliaran tahun lalu, menjadikan wilayah tersebut tujuan ideal untuk Perseverance memburu sampel kehidupan.
Penjelajah ini juga akan melakukan beberapa demonstrasi teknologi. Salah satunya, instrumen Perseverance yang akan menghasilkan oksigen dari atmosfer Mars, didominasi karbon dioksida. Misi ini pun dibekali helikopter kecil bernama Ingenuity.
Misi Mars 2020 adalah salah satu dari tiga misi yang saat ini menargetkan Planet Merah. Selain Perseverance, Uni Emirat Arab juga meluncurkan pengorbit bernama Hope dan China meluncurkan misi Tianwen-1. Semua pesawat ini dijadwalkan tiba di Mars pada Februari 2021.
Baca Juga: NASA Bekali Perseverance dengan Peta Mars Terbaik