Tips Cari Jodoh Secara Ilmiah, Bukan Fokus pada "Orangnya"

Minggu, 02 Agustus 2020 | 19:30 WIB
Tips Cari Jodoh Secara Ilmiah, Bukan Fokus pada "Orangnya"
Ilustrasi cinta. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi seseorang yang masih jomblo, mencari jodoh atau pasangan bisa menjadi sebuah kesulitan tersendiri. Ilmuwan ini menyiratkan tips mencari jodoh atau melanggengkan hubungan berdasarkan penelitian ilmiah.

Hasilnya, berfokus pada "orang" ternyata tidak sepenting dalam membangun hubungan yang sehat.

Seringkali kita berupaya keras dalam menyampaikan kepribadian melalui bio di aplikasi kencan (atau mungkin menilai orang lain melalui bio tersebut).

Ternyata, berdasarkan penelitian ini, hal tersebut belum tentu berguna dalam mempertahankan hubungan dengan pasangan kita di masa depan.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Sumber Batu yang Membentuk Stonehenge

Ilmuwan menemukan bahwa ada sesuatu yang jauh lebih penting dibandingkan kepribadian kita atau kepribadian pasangan dalam hal menumbuhkan hubungan yang bahagia.

Ilustrasi cinta. (Pixabay/ Photo Mix)
Ilustrasi cinta. (Pixabay/ Photo Mix)

Ternyata, prediktor kualitas hubungan yang paling kuat adalah karakteristik dari hubungan itu sendiri.

Karakteristik yang dimaksud merupakan dinamika hubungan yang kamu bangun dengan pasangannmu sendiri.

Ini menurut sebuah analisis terhadap 11.196 pasangan yang diperoleh dari 43 penelitian.

Pada permulaan hubungan, karakteristik terkait-hubungan cenderung menjelaskan sekitar 45 persen perbedaan dalam kepuasan hubungan.

Baca Juga: Kantongi Izin, Ilmuwan Akan Buat Eksperimen Nulklir Terbesar di Dunia

Karakter yang dilaporkan aktor (atau kepribadian Anda sendiri) dapat menyebabkan 19 persen perbedaan.

Ilustrasi jodoh. (Pixabay/ Free-Photos)
Ilustrasi jodoh. (Pixabay/ Free-Photos)

Sebaliknya, kepribadian pasangan mungkin hanya menyumbang sekitar 5 persen dari kepuasan hubungan itu.

Seiring waktu, perkiraan menjadi lebih kecil, tetapi hierarki tetap sama, yaitu karakteristik hubungan mengalahkan yang individual.

Studi ini telah diterbitkan pada jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Dikutip dari Inverse, Samantha Joel, penulis utama penelitian dan direktur Relationships Decision Lab di Western University menjelaskan bahwa penelitian mengerucut pada sebuah kesimpulan kuat.

"Sungguh, itu menunjukkan bahwa orang yang kita pilih tidak sepenting hubungan yang kita bangun. Dinamika yang Anda bangun dengan seseorang (norma bersama, lelucon, pengalaman bersama) jauh lebih berharga dibandingkan individu terpisah yang membentuk hubungan itu," kata Dr. Samantha Joel.

Ilustrasi mempertahankan hubungan. (Pixabay/ Free-Photos)
Ilustrasi mempertahankan hubungan. (Pixabay/ Free-Photos)

Untuk membangun ikatan, kita diharapkan tidak fokus kepada "orangnya" melainkan sikap kita untuk membentuk hubungan yang sehat.

Karakteristik individu termasuk atribut seperti pendapatan, kepuasan dengan kehidupan, usia, atau empati, di antara banyak lainnya.

Sementara karakteristik hubungan meliputi hal-hal seperti persepsi kepuasan pasangan, kasih sayang, dinamika kekuatan, atau kepuasan seksual.

Peneliti tersebut menyarankan bahwa tips mencari jodoh bukan tentang menemukan pasangan yang sempurna atau mungkin mengubah kepribadian pasangan saat ini, tetapi lebih ke arah membangun hubungan yang sehat itu sendiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI