Sebaliknya, kepribadian pasangan mungkin hanya menyumbang sekitar 5 persen dari kepuasan hubungan itu.
Seiring waktu, perkiraan menjadi lebih kecil, tetapi hierarki tetap sama, yaitu karakteristik hubungan mengalahkan yang individual.
Studi ini telah diterbitkan pada jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Dikutip dari Inverse, Samantha Joel, penulis utama penelitian dan direktur Relationships Decision Lab di Western University menjelaskan bahwa penelitian mengerucut pada sebuah kesimpulan kuat.
Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Sumber Batu yang Membentuk Stonehenge
"Sungguh, itu menunjukkan bahwa orang yang kita pilih tidak sepenting hubungan yang kita bangun. Dinamika yang Anda bangun dengan seseorang (norma bersama, lelucon, pengalaman bersama) jauh lebih berharga dibandingkan individu terpisah yang membentuk hubungan itu," kata Dr. Samantha Joel.
Untuk membangun ikatan, kita diharapkan tidak fokus kepada "orangnya" melainkan sikap kita untuk membentuk hubungan yang sehat.
Karakteristik individu termasuk atribut seperti pendapatan, kepuasan dengan kehidupan, usia, atau empati, di antara banyak lainnya.
Sementara karakteristik hubungan meliputi hal-hal seperti persepsi kepuasan pasangan, kasih sayang, dinamika kekuatan, atau kepuasan seksual.
Peneliti tersebut menyarankan bahwa tips mencari jodoh bukan tentang menemukan pasangan yang sempurna atau mungkin mengubah kepribadian pasangan saat ini, tetapi lebih ke arah membangun hubungan yang sehat itu sendiri.
Baca Juga: Kantongi Izin, Ilmuwan Akan Buat Eksperimen Nulklir Terbesar di Dunia