Selain itu, RADVAC juga telah menerbitkan buku putih terkait resep serta cara meracik vaksin Covid-19 mereka di internet. Tetapi sebelum membuka buku putih itu, warganet akan diminta membaca disclaimer yang isinya menyatakan bahwa mereka yang menggunakan resep itu harus sudah dewasa, tinggal di AS, dan bertanggung jawab untuk menyediakan sendiri material untuk meracik vaksin tersebut.
Juga disebutkan bahwa tak ada jaminan vaksin itu akan manjur; bahwa vaksin itu tidak menjalani uji klinis; bahwa vaksin itu bukan bersifat mengobat tetapi mencegah; dan membeberan beberapa kemungkinan efek samping kepada yang menggunakan.
Lewat hidung
Vaksin Covid-19 dari RADVAC itu antara lain menggunakan peptida - molekul yang mengandung protein yang ditemukan pada virus corona. Peptida bukan virus pemicu Covid-19, tetapi secara teoritis bisa memicu reaksi sistem imun tubuh sehingga menghasilkan antibodi untuk mematikan virus.
Baca Juga: Ilmuwan Amerika Racik Vaksin Covid-19 Sendiri, Langsung Dipakai ke Tubuh
Selain peptida, vaksin itu juga mengandung chitosan, zat yang ditemukan pada mahluk laut seperti udang. Chitosan bertujuan untuk membungkus peptida agar lebih mudah dimasukkan ke tubuh lewat membran mukosa di hidung.
Bentuk vaksin Covid-19 dari RADVAC memang bukan cairan yang disuntikkan ke tubuh. Alih-alih, ia dirancang sebagai semprotan.
Vaksin Covid-19 ini didesain demikian agar bisa memantik reaksi imun kuat dan terpusat di hidung, tempat infeksi Covid-19 sering terjadi. Membran mukosa diketahui memiliki armada sel imun sendiri yang berfungsi untuk melawan kotoran, virus, dan bakteri penyakit di hidung.
Sejumlah ahli tidak sepakat dengan para ilmuwan RADVAC. Menurut mereka vaksin yang ideal harus memicu reaksi imun lokal dan juga memantik reaksi imun yang sistematis di seluruh tubuh.
Tetapi beberapa ilmuwan sependapat dengan RADVAC. Menurut mereka vaksin Covid-19 yang disemprotkan lewat hidung akan lebih melindungi ketimbang yang disuntikkan. Vaksin yang disuntik, jelas mereka, akan lebih sukar memantik reaksi imun di membran mukosa dibandingkan dengan vaksin yang langsung menyasar area saluran pernafasan.
Baca Juga: Pakar Jerman Sebut Vaksin Covid-19 Tak Bakal Tersedia Sampai Tahun Depan
Meski demikian hampir semua ilmuwan itu sepakat bahwa vaksin Covid-19 yang dikembangkan RADVAC masih perlu dibuktikan kemanjurannya lewat serangkaian tes yang ketat. [Live Science/New York Times]