Ilmuwan Amerika Sebar Resep Vaksin Covid-19, Pengguna Diminta Racik Sendiri

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 01 Agustus 2020 | 07:45 WIB
Ilmuwan Amerika Sebar Resep Vaksin Covid-19, Pengguna Diminta Racik Sendiri
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah ilmuwan di Amerika Serikat merancang vaksin Covid-19 sendiri dan menyebarkan resepnya agar bisa diracik oleh mereka yang ingin menggunakannya.

Kelompok ilmuwan yang tergabung dalam Rapid Deployment Vaccine Collaborative (RADVAC) bahkan telah menggunakan vaksin yang belum tuntas diuji tersebut. Mereka yakin vaksin tersebut bisa melindungi tubuh dari virus corona penyebab Covid-19.

"Kami tidak menganjurkan orang mengubah perilaku (setelah menggunakan vaksin tersebut), tetapi vaksin kami berpotensi menyediakan beberapa lapis perlindungan," kata Preston Estep, pakar genetika dari Universitas Harvard yang turut mendirikan dan mengepalai riset RADVAC.

Ilmuwan kelas dunia

Baca Juga: Ilmuwan Amerika Racik Vaksin Covid-19 Sendiri, Langsung Dipakai ke Tubuh

Estep bersama beberapa ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), salah satu kampus paling top dunia, berada di balik vaksin Covid-19 tersebut.

Vaksin itu telah mulai diuji di sebuah laboratorium di Harvard. Kepala pengujinya adalah George Church, pakar genetika yang dikenal karena memimpin upaya menghidupkan kembali mamut, gajah purba yang punah ribuan tahun silam.

"Menurut saya kita lebih terancam oleh Covid ketimbang oleh vaksin eksperimental," kata Church, yang sudah menggunakan dua dosis vaksin Covid-19 tersebut.

Resep vaksin Covid-19 dalam email

Kini resep vaksin itu dan cara meraciknya sudah disebar oleh para ilmuwan tersebut ke para kolega mereka. Resep dan cara meracik vaksin itu disebar via email.

Baca Juga: Pakar Jerman Sebut Vaksin Covid-19 Tak Bakal Tersedia Sampai Tahun Depan

"Kami sudah mengirimkan (resep dan cara meracik vaksin Covid-19) ke 70 orang. Mereka harus meraciknya sendiri, tetapi kami belum menerima laporan tentang berapa orang yang sudah menggunakannya," ujar Estep.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI