Suara.com - Badan antariksa Amerika Serikat (NASA) sukses meluncurkan rover peneliti Perseverance ke Mars pada Kamis pagi (30/7/2020) dari pangkalan peluncuran luar angkasa Cape Canaveral, Florida.
Perseverance diangkut oleh roket Atlas V milik United Launch Alliance, perusahaan patungan antara Lockheed Martin dan Boeing. Misi itu ditargetkan mencapai permukaan Mars dalam waktu tujuh bulan.
Diharapkan mendarat di Kawah Jezero pada Februari 2021, Perseverance akan bertugas mencari tanda-tanda kehidupan di Mars. Ia akan mengumpulkan sampel dari planet merah itu, menerbangkan sebuah helikopter mini, dan melakukan penelitian rumit lainnya.
"Perseverance adalah misi yang sangat penting untuk Amerika Serikat dan, tentu saja, sangat sangat penting untuk dunia," kata Administrator NASA, Jim Brindestine.
Baca Juga: NASA Bekali Perseverance dengan Peta Mars Terbaik
Peluncuran misi ke Mars Amerika Serikat ini adalah yang ketiga dalam beberapa pekan terakhir. Sebelumnya Uni Emirat Arab telah meluncurkan misi ke Mars menggunakan roket buatan Jepang dan disusul oleh China pada pekan lalu dengan misi Tianwen-1.
Adapun Kawah Jezero, tempat Perseverance mendarat, adalah bekas danau dan delta pada masa lalu. NASA berharap bisa menemukan bekas kehidupan di lokasi tersebut.
Selain itu, Perseverance juga memboyong sebuah helikopter kecil bernama Ingenuity ke permukaan Mars. Helikopter itu bertugas untuk beberapa melakukan uji terbang di Mars. Jika sukses, ia akan menjadi kendaraan terbang berbaling-baling pertama yang terbang di planet selain Bumi.
"Ingenuity akan menjadi demonstrator dalam misi ini, tetapi di masa depan ia diharapkan bisa mengubah cara kita melakukan penelitian di planet lain," beber Brindestine baru-baru ini.
Misi yang membawa Perseverance itu, jika tak ada aral melintang, diharapkan mendarat di Mars pada 18 Februari 2021.
Baca Juga: Mendengar Suara dari Planet Merah Lewat Misi Mars 2020