Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menyebut Indonesia membutuhkan pusat data nasional. Nantinya, pusat data nasional bisa digunakan untuk berbagai kepentingan bangsa dan negara.
Dilansir ANTARA, Menkominfo mengatakan melalui big data, semua program algoritma bisa meramal satu bangsa akan berada di mana di tahun tahun kemudian.
"Apabila data tidak dikelola baik, kita sendiri tidak tahu masa depan kita akan ada di mana," sebut Menteri Johnny di Bitung, Sulawesi Utara, Rabu (29/7/2020).
Ia melanjutkan, apabila data tidak dikelola baik, bisa berpindah tangan lintas negara akibatnya data bisa dikuasai bangsa-bangsa lain.
Baca Juga: Bitung Ikut Jadi Kandidat Lokasi Pembangunan Pusat Data Nasional
"Mereka bisa mengetahui kekuatan dan kelemahan bangsa kita di masa datang. Data menjadi sangat strategis, maka pusat datanya pun harus memenuhi syarat-syarat strategis," katanya.
Syarat-syarat tersebut, menurut Menkominfo yaitu tersedianya lahan yang memadai dengan semua syarat-syarat geologi.
Kedua, memiliki infrastruktur penunjang utama pergelaran kabel fiber optik, tersedianya power suplai memadai dan terhubung dengan satu atau dua sumber.
Selanjutnya ketiga, adalah aksesibilitas transportasi.
"Karena satu data pusat sangat strategis, maka aksesibilitas harus baik," ujarnya.
Baca Juga: Cara Registrasi Kartu Prabayar Telkomsel dan XL, Nggak Repot Kok
Misalnya dalam satu keadaan luar biasa maka baik sistem keamanan ring paling luar (military base terjaga, kamtibmas terjaga) dan sistem keamanan paling dalam juga berlapis (sistem sekuriti termasuk manpower).