Suara.com - Garmin, pada Senin (28/7/2020), mengakui bahwa pihaknya telah menjadi korban serangan peretasan pada 23 Juli lalu. Akibat peretasan itu beberapa layanan perusahaan, termasuk yang mendukung jam tangan cerdas Garmin, terganggu.
Layanan Garmin Connect, yang biasa ditemukan pada jam tangan cerdas serta perangkat wearable lainnya, sudah mulai berfungsi normal sejak Minggu dan Senin.
"Tidak ada indikasi bahwa data pengguna, termasuk informasi pembayaran ari Garmin Pay, telah diakses atau dicuri," terang Garmin dalam siaran persnya.
"Fungsionalitas dari produk-produk Garmin tidak terganggu, selain kemampuan untuk mengakses servis online. Sistem yang terkendala kini sedang dipulihkan dan ditargetkan rampung dalam beberapa hari ke depan," imbuh Garmin.
Baca Juga: Garmin Diretas, Layanan Jam Cerdas Tumbang
Meski demikian Garmin tidak menjelaskan apakah pihaknya akan membayar para peretas agar sistem yang diretas dikembalikan, demikian dicatat The Verge. Garmin juga belum menjelaskan pihak mana yang melakukan peretasan dan apa (atau berapa) tebusan yang mereka minta.
Tetapi sejumlah media sejak pekan lalu mewartakan bahwa Garmin diserang oleh ransomware baru bernama Wastedlocker yang dioperasikan oleh kelompok peretas bernama Evil Corp.