Suara.com - Pengadilan Gurgaon di India melayangkan panggilan kepada pendiri Alibaba, Jack Ma, setelah digugat mantan karyawannya.
Pushpandra Singh Parmar, mantan Associate Director di salah satu anak perusahaan Alibaba, UC Web, menggugat Jack Ma beserta grup perusahaan, lantaran dirinya telah dipecat sepihak.
Selain itu, perusahaan juga digugat atas dugaan provokasi dan melakukan penyensoran konten sepihak terhadap berita-berita yang terbit di platform tersebut, bertujuan menguntungkan pemerintah China.
Setelah ada pengaduan, Hakim Sipil Sonia Sheokand dari pengadilan distrik di Gurugram telah mengeluarkan surat panggilan untuk Alibaba, Jack Ma dan sekitar 12 perwakilan dari anak perusahaan, untuk hadir di pengadilan atau melalui pengacara pada 29 Juli mendatang.
Baca Juga: Ini 6 Brand Terlaris Asal Indonesia yang Tembus Tiongkok via Tmall Alibaba
Selain itu, hakim juga meminta tanggapan tertulis dari perusahaan dan eksekutifnya dalam waktu 30 hari, sesuai dengan panggilan.
"Komitmen kami terhadap pasar India dan kesejahteraan karyawan lokal tidak tergoyahkan, karena kami menyesuaikan dengan kebijakan dan hukum setempat. Tapi, kami tidak dapat mengomentari proses pengadilan yang sedang berlangsung," kata juru bicara UC India, sebagaimana dikutip dari NDTV, Senin (27/7/2020).
Kasus ini terjadi beberapa minggu setelah India melarang UC News Alibaba, UC Browser dan 57 aplikasi China lainnya karena bentrokan antara pasukan kedua negara di perbatasan mereka.
Setelah larangan itu, India mencari pernyataan resmi dari semua perusahaan yang terkena dampak, termasuk apakah mereka menyensor konten atau bekerjasama dengan pemerintah China.
Padahal sebelum adanya larangan, aplikasi milik Alibaba cukup digemari masyarakat Negeri Bollywood.
Baca Juga: Heru Sutadi: Stop Bakar Uang, Startup Unicorn Indonesia Bisa Samai Alibaba
Merujuk pada catatan Sensor Tower pada 2018, UC Browser telah diunduh setidaknya 689 juta kali di, sedangkan UC News memiliki 79,8 juta pengguna.